Ahad 07 Jul 2019 15:09 WIB

Dubai Gunakan AI Selamatkan Jiwa Pasien

Dubai meluncurkan penggunaan artificial intelligence (AI) di sektor kesehatan

Rep: Redaksi WE Online/ Red: Redaksi WE Online
Dubai Gunakan AI Selamatkan Jiwa Pasien. (FOTO: Pixabay)
Dubai Gunakan AI Selamatkan Jiwa Pasien. (FOTO: Pixabay)

Smart Dubai meluncurkan penggunaan artificial intelligence (AI) di sektor kesehatan sebagai bagian dari prakarsa AI Lab. Program ini bekerja sama dengan Otoritas Kesehatan Dubai (Dubai Health Authority) dan IBM.

Wesam Lootah, CEO Smart Dubai Government Establishment, menekankan pentingnya teknologi AI untuk meningkatkan kehidupan penduduk dan pengunjung, memberikan pengalaman yang aman dan inovatif, sekaligus meningkatkan kinerja lintas entitas pemerintah, yang akan mengubah Dubai menjadi kota paling bahagia dan terpintar di dunia.

"Teknologi ini menawarkan pembacaan kesehatan pasien yang komprehensif, memberikan waktu yang cukup bagi para profesional perawatan kesehatan untuk mengatasi kasus-kasus darurat," kata Lootah menambahkan.

Sementara itu, Dr Younis Kazem, CEO Dubai Healthcare Corporation di DHA, mengatakan, sektor kesehatan telah mendapat banyak manfaat dari perkembangan pesat dalam mengadopsi teknologi dan solusi cerdas di seluruh dunia.

Baca Juga: Startup Fotografi Berbasis AI Ini Dapat Suntikan untuk Pendanaan Seri A

Melalui proof of concept (PoC), para profesional kesehatan mampu memprediksi kondisi masa depan pasien dengan melacak enam tanda-tanda vital, termasuk di antaranya tekanan darah, suhu, dan denyut nadi.

Perawat memasukkan data ini ke dalam sistem AI dengan tingkat presisi tinggi, yang menganalisis data untuk memprediksi perkembangan pasien, mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, dan berpotensi menyelamatkan banyak jiwa.

PoC mengungkapkan, kondisi kesehatan pasien yang memburuk dideteksi satu hingga 20 jam sebelumnya dengan tingkat akurasi 90% hingga 98%. Uji coba ini menunjukkan bahwa sistem mampu secara tepat memprediksi kapan kondisi pasien cenderung memburuk setelah mendapat perawatan.

Lebih lanjut, uji coba tersebut mengungkapkan tiga manfaat utama yang akan didapat DHA dan rumah sakit yang berpartisipasi: pertama, peningkatan potensi untuk menyelamatkan jiwa dengan menggunakan sistem canggih yang menggunakan data, serta secara akurat dan preventif menentukan kasus-kasus kritis dan tindakan pencegahan yang diperlukan di waktu tersebut.

Baca Juga: Gandeng Dialpad, Line Kembangkan AI "Speed to Text"

Manfaat kedua berkaitan dengan tata kelola SDM rumah sakit yang lebih baik, terutama dokter dan perawat, yang akan memiliki lebih banyak waktu untuk merawat pasien. Ketiga, sistem ini akan meningkatkan kinerja kru medis, memberi mereka data yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik, dan menawarkan wawasan yang biasanya membutuhkan akumulasi pengalaman bertahun-tahun di sektor medis.

Sejak diluncurkan pada 2017, AI Lab telah berkolaborasi dengan 20 entitas pemerintah, mengidentifikasi lebih dari 43 kasus penggunaan sebagai bagian dari AI roadmap. Sejauh ini empat proyek dan saluran obrolan instan pintar telah diterapkan. Kemudian, telah dilakukan tujuh percobaan dengan berbagai entitas pemerintah.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement