REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hidup lebih lama menjadi tujuan banyak orang. Akan tetapi keputusan gaya hidup yang buruk tampaknya dapat memperpendek usia harapan hidup.
Bukti menunjukkan hidup lebih lama memerlukan kebahagiaan dan memiliki jaringan dukungan yang kuat. Sebuah studi menunjukkan persahabatan yang manusia jalani memberikan keduanya.
Studi multi-generasi tentang kebahagiaan yang dilakukan di Framingham Massachusetts melacak tiga generasi penduduk kota tersebut dan keturunan mereka. Studi dilakukan untuk menemukan tren dalam cara kebahagiaan menyebar di antara populasi.
Temuan kunci dari penelitian ini adalah kebahagiaan individu menyebar melalui sekelompok orang. Semakin banyak orang bahagia yang ditambahkan ke dalam hidup, semakin besar efek positifnya. Ini tidak berlaku untuk kesedihan. Teman dekat secara geografis juga tetangga memiliki efek terbesar pada kebahagiaan.
Seperti yang dilaporkan oleh Harvard Health, berhubungan dengan orang-orang dapat membawa sejumlah manfaat fisiologis dan neurologis. Para ilmuwan telah menemukan interaksi sosial membantu meringankan tingkat stres yang berbahaya.
Aktivitas tersebut juga dapat memengaruhi arteri koroner, fungsi usus, regulasi insulis, dan sistem kekebalan tubuh. Penelitian lain menunjukkan perilaku peduli memicu pelepasan hormon pengurang stres.
Persahabatan menjadi salah satu cara termudah dan paling bermanfaat untuk menjalani kehidupan yang panjang serta sehat. “Tidak mahal, tidak memerlukan peralatan atau cara khusus, dan kita dapat terlibat di dalamnya dengan banyak cara,” demikian penjelasan yang diberikan.
Kualitas hubungan juga ternyata berkaitan dengan kesehatan. Dilansir Express pada Rabu (3/7), satu studi menemukan wanita paruh baya yang berada pernikahannya sangat memuaskan memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang berada dalam pernikahan kurang memuaskan.
Penelitian mengidentifikasi serangkaian kegiatan yang memenuhi syarat sebagai dukungan sosial, dari tawaran bantuan atau saran hingga ungkapan kasih sayang. Selain itu, bukti menunjukkan efek dukungan sosial yang meningkatkan kehidupan meluas ke pemberi maupun penerima.
Memiliki jaringan hubungan yang penting pun dapat membuat perbedaan. Sebuah penelitian besar mendapati orang Swedia yang berusia 75 tahun ke atas punya risiko demensia paling rendah karena memiliki hubungan yang baik dengan teman dan kerabat.