REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mendukung Bali Chinatown yang telah diresmikan di kawasan Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Bali Chinatown ditargetkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asal China ke Pulau Bali khususnya ke Kabupaten Badung.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung keberadaan Bali Chinatown ini karena ini selain akan meningkatkan kunjungan wisatawan juga memperteguh dan memperkuat warisan budaya antara masyarakat Bali dan China," ujar Wakil Bupati badung I Ketut Suiasa, saat meresmikan Bali Chinatown, Jumat (29/6) malam.
Ia menjelaskan, hubungan Bali dengan China dimulai dari leluhur masyarakat Bali dan leluhur masyarakat China pada zaman Bali Kuno. Hubungan tersebut semakin berlanjut sampai saat ini melalui bidang industri pariwisata.
"Karena kami memiliki hubungan sejak zaman Bali Kuno, oleh karena itu peresmian Bali Chinatown ini menjadi perkuatan silaturahmi hubungan budaya Bali dan China.
Karena memiliki hubungan sejarah, masyarakat China yang datang ke Bali, sebenarnya bukan sedang melancong. Tetapi mereka sedang meneruskan jejak para leluhurnya.
"Kami sama-sama orang yang menghormati dan mengikuti jalan leluhur serta mengikuti jejak kemuliaan leluhur, maka untuk masyarakat China silahkan datang ke Bali untuk mengikuti jejak kemuliaan itu," ujar Wabup Suiasa.
Perwakilan manajemen Bali Chinatown, Jonathan Hedar, mengatakan Bali Chinatown diharapkan dapat menjadi pusat pertukaran kebudayaan, promosi UMKM dan tempat yang akan memberikan kenyamanan tamu-tamu China yang datang ke Bali.
"Di lokasi ini juga akan ada pusat pembelajaran bahasa bagi warga Indonesia yang ingin mempelajari bahasa Mandarin dan juga sebaliknya wisatawan asal China yang ingin belajar bahasa Indonesia," katanya
Peresmian Bali Chinatown itu diharapkan dapat semakin mempromosikan pasar Bali ke pasar China serta terus memperkuat hubungan kedua negara agar dapat terus terjalin dengan baik. Sejumlah sarana yang terdapat di Bali Chinatown tersebut, di antaranya adalah berbagai fasilitas untuk berkumpulnya wisatawan dan tempat mempromosikan potensi-potensi pariwisata Bali dan wisata kuliner dengan sajian masakan khas China.
Selain itu, di lokasi tersebut juga terdapat fasilitas Crisis Center bagi wisatawan asal China yang mengalami kecelakaan, kehilangan paspor, ruangan untuk seminar serta tempat peristirahatan untuk tamu China yang menunggu jadwal keberangkatan pesawat.