Ahad 30 Jun 2019 03:30 WIB

Prosedur Baru Persingkat Pemulihan Pasien Operasi Lutut

Pasien operasi lutut bisa pulih lebih cepat dengan prosedur terbaru.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Operasi minimal invasif. (Ilustrasi)
Foto: reuters
Operasi minimal invasif. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Teknologi terbaru memudahkan pasien yang melakukan operasi penggantian tulang rawan sendi pada lutut. Penanganan yang biasa disebut total knee replacement itu kini lebih mudah dan cepat.

Peluang keberhasilan operasi lutut memang cukup tinggi, namun ada kendala besar yang dialami pasien. Biasanya, operasi menyisakan rasa sakit berkepanjangan dengan masa pemulihan yang tidak singkat.

Kepala pelayanan lutut di Hospital for Special Surgery di New York, Amerika Serikat, dr Steven Haas, memperkenalkan prosedur baru. Dengan inovasi itu, pasien operasi lutut bisa pulang pada hari yang sama tanpa nyeri.

"Kami mengembangkan teknik minimum atau kurang invasif yang melibatkan pemotongan otot dan tendon di sekitar lutut yang jauh lebih sedikit," kata Haas, dikutip dari laman New York.

Selanjutnya, prosedur diikuti pengendalian nyeri untuk memblokir nyeri pada saraf serta suntikan di sekitar lutut. Beberapa jam setelah operasi, pasien sudah bisa berjalan, bahkan naik turun tangga sendiri.

Haas menjelaskan, kondisi lutut dijaga tetap stabil di atas meja operasi. Itu sebabnya, pasien dapat menanggung beban dan segera berjalan tanpa rasa sakit yang menghambat fungsi otot.

Akan tetapi, prosedur baru itu tidak bisa dijalani oleh semua orang. Pasien harus dalam kondisi sehat, termotivasi, bersedia melakukan semua rehabilitasi, dan punya sistem pendukung rumah yang baik.

Salah satu pasien operasi penanganan lutut, Craig Williamson, pulih total tiga bulan setelah melakukan prosedur tersebut. Pria 44 tahun itu merasa sangat terbantu dengan adanya inovasi baru yang dianjurkan Haas.

 

"Saya merasa luar biasa. Saya pergi ke gym lagi dan saya mengikuti kelas spin beberapa kali sepekan. Saya benar-benar berlari menaiki tangga tempo hari," kata Williamson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement