Jumat 28 Jun 2019 19:00 WIB

Cara Terbaik Stimulasi Bayi Mencakup Fisik dan Mental

Bayi membutuhkan stimulasi secara fisik dan mental.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi yang sedang bermain.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bayi yang sedang bermain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam priode pertama kehidupannya, bayi yang masih rentan tentu perlu cara perawatan khusus. Cara terbaik perawatan bayi dan anak harus mencakup fisik dan mental.

Untuk fisik, ada yang dinamakan nutrisi dan stimulasi. Menurut dr Bernie Endyarni Medise SpA(K) MPH, stimulasi yang dibutuhkan tidak melulu soal mainan mahal. Stimulasi bisa menanfaatkan apa saja yang ada di sekitar.

Begitu juga stimulasi mental dan emosional. Bernie menyebutkan, stimulasi satu dan dua arah itu berbeda dan yang dibutuhkan adalah dua arah.

"Misalnya orang tua bertanya pada anak, berinteraksi. Karenanya akan timbul bonding atau ikatan. Seorang ibu biasanya punya ikatan dari hasil stimulasi yang baik," kata dokter spesialis anak sekaligus konsultan tumbuh kembang pediatri sosial itu, di Jakarta, belum lama ini.

Ada pula yang disebut stimulasi multisensorik. Maksudnya anak diberikan stimulasi agar seluruh panca inderanya terangsang, mulai dari penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecap, penciuman, hingga keseimbangan.

"Kelihatannya rumit, tapi padahal sangat sederhana. Prinsipnya, stimulasi harus dua arah, kontak mata, bertanya, dan dilakukan ratusan ribu bahkan jutaan kali," kata Bernie.

Stimulasi bisa dilakukan setiap saat, seperti saat mandi, main, persiapan tidur, ataupun makan. Ada penelitian ilmiah menunjukkan bahwa rutinitas mandi bisa menjadi stimulasi multisensori yang memberikan manfaat kualitas tidur, pertambahan berat badan, dan berkurang tangisan hingga mengurangi stres bayi.

Sejak lahir, bayi memang belajar melalui panca indera. Adalah tugas orang tua memperkenalkan kepada bayi tentang panca indera tersebut.

"Kalau tidak cukup gizinya, bagaimana tumbuh dan kembangnya bisa bagus. Oleh sebab itu, nutrisi dan stimulasi sangat diperlukan," kata Bernie.

Di bawah usia satu bulan, kerentanan pada bayi disebut neonatus. Secara keseluruhan bayi memang rentan, seperti kulit yang belum berkembang, karena tebalnya kulit bayi sangat berbeda dan sangat tipis sehingga mudah lecet.

Bahayanya jika terjadi infeksi bisa dengan cepat menyeluruh. Kemudian daya tahan tubuhnya sangat lemah sehingga sangat rentan.

Selain itu, menurut Bernie, pencernaan bayi juga belum berkembang. Oleh karenanya disarankan hanya pemberian ASI selama enam bulan sebelum kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement