Selasa 25 Jun 2019 16:30 WIB

Cerita Nirina Zubir Bersepeda Jakarta-Denpasar Bareng Suami

Nirina Zubir dan suami bersepeda dari Jakarta ke Denpasar saat libur Lebaran.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktris Nirina Zubir.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Aktris Nirina Zubir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Nirina Zubir sering bersepeda bersama sang suami, Ernest Fardian Syarif. Pascalibur Lebaran silam, keduanya merealisasikan ide tak biasa, yakni bersepeda dari Jakarta ke Denpasar, Bali, yang menghabiskan waktu 12 hari.

"Lebaran hari kedua pamit berangkat ke keluarga besar. Selama 12 hari dibagi sehari berapa kilo, enggak harus cepat-cepat. Senang banget karena kita kira bakal drama, ternyata prosesnya membuat Nirina kembali lagi merasa hidup," kata dia.

Baca Juga

Pemeran Emak di film Keluarga Cemara itu mengatakan, rombongannya menempuh kurang lebih 1.200 kilometer selama 12 hari perjalanan. Artinya, dalam sehari mereka bersepeda sejauh 100 kilometer dalam berbagai medan.

Ekspedisi itu berasal dari ide salah satu kawan Nirina yang segera disepakati bersama. Tidak hanya menikmati pemandangan alam sepanjang jalan, Nirina juga mendapat banyak pelajaran soal kerja sama tim serta pengalaman sebagai pesepeda.

Nirina mengakui tidak seluruh perjalanan berlangsung mulus. Nirina sempat terjatuh dua kali karena bannya yang licin saat melintasi rel kereta api. Beberapa insiden kecil juga dialami pesepeda lain dalam rombongan.

Perempuan 39 tahun itu mengaku sangat senang sampai menangis terharu ketika akhirnya tiba di tujuan. Banyak penggemarnya mengapresiasi karena usia menjelang kepala empat dan status berkeluarga tidak menghalangi Nirina mencapai impian dan keinginan.

Mereka bersepeda dalam rombongan tujuh orang. Pasangan itu mengajak serta dua anak mereka, Zivara Ruciragati Syarif dan Elzo Jaydn Anvaya. Anak-anak tidak bersepeda, tetapi naik mobil van di belakang para pesepeda.

Van dengan tempat tidur dan televisi itu didesain khusus agar nyaman untuk perjalanan jauh. Nirina sengaja tidak memperbolehkan anak-anaknya mengakses gawai selama perjalanan, tetapi mereka boleh membawa permainan nonlayar favorit.

Saat rombongan singgah untuk beristirahat, Zivara dan Elzo bermain di alam terbuka atau ikut berkemah. Menurut Nirina, ini adalah pengalaman baru bagi kedua anaknya yang terbiasa tidur di hotel dan kamar berpendingin ruangan.

"Ini proses mengenali karakter dan menjadi manusia seutuhnya. Yang tidak terbayarkan adalah pengalaman sangat berharga yang kami dapat. Sebagai suami-istri, orang tua, teman, semua dapat banget," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement