Senin 24 Jun 2019 15:18 WIB

Angka Kematian Ibu Tinggi, Kemenkes Dorong Donor Darah

Angka Kematian Ibu mencapai 305 per 100 ribu kelahiran hidup

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Christiyaningsih
Donor darah (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Donor darah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berkampanye untuk mendorong masyarakat mendonorkan darah. Kampanye ini terus digaungkan untuk ikut menekan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan.

Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengatakan darah aman dan berkualitas merupakan bagian dari upaya Kemenkes untuk menurunkan AKI. "Di Indonesia berdasarkan survei penduduk antarsensus per 2015 menyebutkan bahwa AKI sebanyak 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Pendarahan menjadi salah satu sebab utamanya," katanya saat peringatan hari donor darah dunia 2019 di Jakarta, Senin (24/6).

Baca Juga

Dia menjelaskan darah merupakan materi biologis dan belum bisa diproduksi diluar tubuh manusia. Artinya, ketersediaan darah di sarana kesehatan dibutuhkan termasuk untuk mencegah kematian ibu yang semakin banyak.

"Karena itu dibutuhkan jumlah darah dalam jumlah cukup. Masyarakat punya peran penting dalam mendonorkan darah," ujarnya.

Pihaknya juga mendorong rumah sakit memiliki unit transfusi darah (UTD). Sebab, ia menyebut masalah ini terkait akses pelayanan darah dan ketersediaan fasilitas, sarana prasarananya dapat menjamin ketersediaan darah dalam jumlah aman, cukup, dan berkualitas.

"Jadi pelayanan darah ini merupakan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah dan pelaksanaannya merupakan tanggung jawab UTD di tingkat RS," jelas Oscar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement