REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Deddy Corbuzier memang baru delapan bulan terakhir mulai mendalami Islam ke sahabatnya Gus Miftah. Tapi, ternyata sudah dua tahunan Deddy mengaku tertarik mempelajari Islam.
Hal itu diungkapkan beberapa saat setelah menjadi mualaf. Ia berpendapat, jika orang-orang terdekat atau penonton acara-acaranya pasti sudah bisa mengetahui itu.
"Kalau orang-orang yang dekat sebenarnya dari YouTube, dari acara saya sendiri di TV, sudah tahu setahun dua tahun ini isinya Islami," kata Deddy di Pondok Pesantren Ora Aji, Jumat (21/6).
Itulah yang menjadi alasan kerap kali Gus Miftah atau ustaz-ustaz lain datang ke akun YouTube atau acara televisinya. Namun, Deddy membenarkan, keyakinannya semakin kuat usai mengenal Gus Miftah.
Ia berpendapat, agama itu seperti pisau yang bisa positif atau negatif tergantung penggunanya. Kepada Gus Miftah, Deddy merasa bisa berdialog tanpa ada paksaan.
Selain itu, Deddy mengaku bisa mendapat ketenangan dan membuang hal-hal negatif tentang Islam. Dari sana, ia terus menemukan Islam memang tidak keras dan Islam memang indah.
Biasa hidup dalam keluarga multireligi, Deddy mengaku tidak kesulitan ketika keluarganya mengetahui keinginannya. Tidak terkecuali, anaknya Azkanio Nikola Corbuzier.
"Sambil main gim, Azka cuma bilang, oke, abis itu lanjut main," ujar Deddy yang terus didampingi Gus Miftah.
Selain cuek, ia mengingatkan, Azka sudah lama mengenal Islam. Apalagi, ibu Azka sendiri memang seorang Muslim, sehingga Islam memang bukan sesuatu yang baru bagi Azka.
"Saya pernah menikah beda agama, dan buat anak saya perbedaan itu indah, kenapa saya ingin memluk Islampun dia tidak menanyakan," kata Deddy.
Selama mendalami Islam, Deddy mengaku tidak pernah mendapatkan kesulitan. Walau untuk doa-doa masih sulit menghafal, secara umum ia mengaku tidak temukan halangan yang berarti untuk jadi mualaf.
"Untuk belajarnya alhamdulillah tidak ada yang sulit," ujar Deddy.