REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri sekaligus CEO Mom's Organic Market Scott Nash melakukan sesuatu yang tampak 'gila'. Selama satu tahun, Nash mengonsumsi beragam produk makanan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Salah satu makanan yang pernah ia konsumsi selama satu tahun adalah satu cup yoghurt yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa beberapa bulan. Nash juga pernah mengonsumsi tortilla yang tanggal kedaluwarsanya sudah lewat satu tahun.
"Saya makan heavy cream yang sepertinya sudah 10 pekan melewati tanggal kedaluwarsa," ungkap Nash seperti dilansir Daily Herald.
Nash tak hanya mencoba produk-produk kemasan selama satu tahun tersebut. Nash juga mengonsumsi daging yang sudah satu bulan melewati tanggal kedaluwarsa. Nash mengaku daging tersebut tidak beraroma bau meski sudah melewati tanggal kedaluwarsa selama satu bulan.
"Cukup dicuci dan bisa kembali diolah," kata Nash.
Ide yang cukup gila ini merupakan bagian dari eksperimen yang dilakukan Nash selama satu tahun penuh. Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui batas dari makanan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsanya.
"Saya tak ingin makanan terbuang sia-sia," ujar Nash.
Setelah melakukan eksperimen memakan produk kedaluwarsa selama satu tahun, Nash menarik satu kesimpulan. Nash menilai tanggal kedaluwarsa yang disematkan pada label makanan tidak begitu berkaitan dengan keamanan pangan. Dalam banyak kasus, tanggal kedaluwarsa tidak menunjukkan bahwa suatu makanan tak lagi aman dikonsumsi.
Tak jarang tanggal kedaluwarsa hanya didasarkan pada perkiraan kapan suatu makanan tak lagi memiliki tampilan atau rasa terbaik. Meski demikian, bukan berarti tanggal kedaluwarsa boleh diabaikan ketika membeli makanan atau minuman.
Ada jenis-jenis makanan dan minuman yang sebaiknya harus langsung dibuang bila sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Beberapa contoh makanan dan minuman tersebut adalah susu dan keju yang tidak dipasturisasi, masakan yang tidak dihangatkan, dan daging deli atau daging merah olahan yang biasanya diiris tipis.
Di sisi lain, beberapa makanan masih bisa dikonsumsi meski melewati tanggal kedaluwarsa. Membuang makanan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa, namun masih dapat dikonsumsi sebenarnya tidak apa-apa. Tetapi sampah makanan yang menumpuk dapat memberi dampak negatif bagi lingkungan.
Sampah makanan di tempat pembuangan akan memunculkan karbon dioksida dan metana. Metana merupakan gas rumah kaca yang kemampuannya 28-36 kali lebih efektif dalam menahan panas di atmosfer dibandingkan karbon dioksida.
Solusi untuk menghindari kemungkinan dibuangnya makanan layak makan akibat pencantuman tanggal kedaluwarsa adalah pelabelan yang lebih jelas. Pada 2017 lalu, Grocery Manufacturers Association (GMA) dan Food Marketing Institute (FMI) meluncurkan standar baru label tanggal makanan dengan dua istilah, yaitu "best if used by" dan "use by".
"Best if used by" menunjukkan bahwa produk mungkin tidak akan memiliki rasa seenak biasanya setelah melewati tanggal yang dicantumkan. Akan tetapi produk tersebut masih layak dan aman untuk dikonsumsi.
"Use by" menunjukkan tanggal di mana produk sudah tak lagi layak atau aman digunakan. Oleh karena itu, produk harus segera dibuang dan tak lagi dikonsumsi terhitung dari tanggal yang tercantum.
Pada Mei 2019 lalu, Food and Drug Administration (FDA) mengapresiasi langkah GMA dan FMI dalam menggunakan label "best if used by". Meski sudah didukung oleh FDA, belum ada aturan yang mengharuskan produsen makanan atau minuman menggunakan istilah ini.