Senin 17 Jun 2019 16:30 WIB

Kopi Premium Kian Terjangkau

Kopi premium kian terjangkau dengan bersentuhan langsung petani biji kopi nusantara.

Rep: Santi Sopia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Suasana kedai kopi Mazea Coffee di Kawasan Hang Lekir, Jakarta, Sabtu (13/4).
Foto: Republika/Prayogi
Suasana kedai kopi Mazea Coffee di Kawasan Hang Lekir, Jakarta, Sabtu (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Kita ngopi-ngopi cantik, yuk...'' Ajakan ini boleh jadi cukup sering menghampiri Anda. Acara ngopi bareng di sore hari memang sulit untuk ditolak begitu saja. Menyesap secangkir kopi sambil mengudap cake lezat sungguh menjadi pilihan tepat untuk mengakhiri hari terlebih setelah seharian bekerja.

Namun, di balik kenikmatannya, tahukah Anda cara memilih kopi yang berkualitas? Menurut pemilik Mazea Coffee, Antonio Jona, banyak orang tidak tahu manfaat kopi, tidak memikirkan kualitas dan dampaknya terhadap kesehatan. Dia menilai, meski kesadaran orang untuk minum kopi semakin tinggi, sayangnya kebanyakan tidak tahu komposisi kopi.

Belum lagi kopi premium berkualitas sering kali hanya bisa dinikmati kalangan menengah ke atas. "Jadi, kami terpikir bagaimana caranya memberikan kopi berkualitas premium yang terjangkau dengan cara masuk akal," ungkap Antonio di kedai yang terletak di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta.

photo
Kopi-kopi di kedai kopi Mazea Coffee, Kawasan Hang Lekir, Jakarta, Sabtu (13/4).

Caranya, Antonio langsung bersentuhan dengan petani biji kopi nusantara, dari Aceh sampai Papua. Mazea Coffee juga me-roasting alias menggiling biji kopinya secara mandiri.

Hasilnya, Antonio mengeluarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan mengambil kopi atau menggiling kopi di pihak lain. Untuk menjaga kualitas, Mazea Coffee memasukkan 15 gram kopi dibandingkan drift coffee pada umumnya, yaitu sekitar 10 gram.

Mazea juga mengambil kopi dengan grade paling atas, yaitu A. Sementara itu, kebanyakan kopi kemasan atau istilahnya kopi gunting, misalnya, terbuat dari grade rendah, sudah diekstrak, ditambah perisa makanan sehingga kurang baik untuk kesehatan. "Kalau suka dengar orang minum kopi lalu asam lambung naik, nah kita tidak seperti itu karena kita (memakai) kopi asli," ujarnya.

photo
Suasana kedai kopi Mazea Coffee di Kawasan Hang Lekir, Jakarta, Sabtu (13/4).

Bila ada yang membedakan Mazea Coffee dari kedai kopi lainnya adalah racikan alias house blend-nya. Kopi yang disuguhkan Mazea diracik bercampur susu sehingga menghasilkan karakteristik yang khas dibandingkan kedai-kedai lainnya. Memakai susu segar, kopi Mazea seolah menguarkan aroma choco.

Mazea memiliki riset gramasi bagaimana susu bertemu kopi. Rasa dari biji kopi dari berbagai daerah juga sebenarnya unik-unik, termasuk sensasi buah-buahan. Ini biasanya terjadi jika lahan pertanian kopi umumnya juga dekat dengan lahan buah.

Sedangkan, untuk menu andalan, ada kopi bakar yang merupakan cappucino dengan satu komposisi rahasia untuk menguatkan foam dan di atasnya diberi gula enau dengan grade paling tinggi asal Flores. Gula tersebut dihaluskan dengan pisau, tapi tidak sampai berbentuk bubuk, lalu dibakar sehingga mengeluarkan tekstur karamel bercita rasa unik.

photo
Kopi khas Mazea Coffee di Kawasan Hang Lekir, Jakarta, Sabtu (13/4).

Ada pula kopi soda yang sensasi dominannya adalah rasa kopi. Sementara itu, kopi susu di Mazea juga banyak direkomendasikan untuk orang yang baru mengenal kopi. Yang terbaru ada blend sari kurma impor dari Dubai tanpa gula. Bahan dasarnya termasuk susu segar, sari kurma dan single espresso. Kalau menu keumuman lain sama saja dengan kebanyakan kedai kopi.

"Sedangkan, untuk sport booster biasanya ada yang minta pakai cup, botol, atau tumbler," katanya.

Dengan sajian kopi sehat berkualitas, Mazea Coffee menawarkan suguhan mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribuan per cangkir.

Kopi nusantara juga menjadi andalan Maxx Coffee. Saat ini, Maxx Coffee menggunakan tiga varian kopi lokal khas Indonesia, yakni kopi ciwidey dari Jawa Barat, kopi lintong khas Sumatra Utara, dan kopi gayo asal Aceh.

Varian kopi ini sekaligus menjadi produk unggulan dari Maxx Coffee yang juga memiliki visi memperkenalkan produk lokal Indonesia ke masyarakat. "Rencana kami juga akan mulai fokus untuk kopi toraja,'' ujar CEO Maxx Coffe Indonesia, Mehdi Zaidi.

photo
Maxx Coffee merilis biji kopi asli Indonesia yang terdiri dari Aceh Gayo, Java Ciwidey, dan Sumatera Lintong.

Senior Brand Manager Max Coffe, Ya shinta Rani, memaparkan, pemilihan tiga varian kopi ini telah melalui proses panjang dalam penentuan pemilihan kopi untuk Maxx Coffee sebagai jaringan coffee shop berstandar internasional.

Ketiga varian kopi tersebut dinilai paling banyak diminati di Indonesia sehingga kerja sama dengan petani kopi lokal mulai dijalin sejak sebelum Maxx Coffee hadir di tengah masyarakat, tepatnya pada tahun 2015.

"Sebenarnya kopi-kopi ini kita ambil dari petani, kami proses kembali dan sudah dikemas dengan rapi sebagai asli lokal produk Indonesia. Pastinya kami berharap bisa berkontribusi untuk meningkatkan produk Indonesia sendiri," jelasnya.

sumber : Pusat Data Republika/Endah Hapsari
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement