REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adidas Indonesia menggelar lari 5K bertajuk Run for the Oceans di SCBD, Jakarta, Ahad (16/6). Acara ini merupakan salah satu bentuk inisiatif global Adidas untuk menyebarkan kewaspadaan mengenai sampah plastik di lautan.
Senior Brand Activation Manager Adidas Indonesia Ivon Liesmana mengatakan 50 persen oksigen di dunia berasal dari laut. Pada 2025 akan ada 100-250 juta ton plastik di laut jika tidak ada tindakan untuk memperbaikinya.
"Run for the Oceans pertama kali diciptakan pada 2017. Pada 2018 dan tahun ini kami mengumpulkan dana untuk disumbangkan," ujarnya, Ahad (16/6).
Workshop pembuatan tas dari bahan daur ulang sebagai bagian rangkaian Adidas Run for the Oceans.
Run for the Oceans sudah berlangsung mulai 8-16 Juni 2019. Setiap satu kilometer yang tercatat oleh aplikasi lari Runtastic, Adidas akan menyumbangkan satu dolar AS untuk Parley Ocean Plastic Program.
"Adidas sebagai merek yang berpengaruh akan menyumbangkan ke Parley untuk edukasi anak-anak yang tinggal di kawasan sekitar laut supaya mereka mengerti pentingnya kebersihan laut," katanya.
Ivon mengatakan Adidas merupakan satu-satunya mereka olahraga yang memiliki produk dari daur ulang plastik. Sampah plastik akan diubah menjadi benang. Benang tersebut kemudian dipakai menjadi produk Adidas yang ditandai dengan tulisan Parley.
Seorang peserta lari 5K Widya Maharani (30 tahun) mengatakan bersemangat mengikuti Run for the Oceans. "Seru ya acaranya, apalagi bisa memberikan sumbangsih untuk kebersihan laut," katanya kepada Republika.co.id.
Menurut salah satu anggota klub lari Adidas ini, laut memang tidak sebersih dulu. Bukan hanya plastik, namun laut juga sudah dikotori sampah rumah tangga.
"Karena itu saya berusaha selalu bawa botol minum sendiri, bawa tas belanja sendiri, dan tidak memakai sedotan sekali pakai," ujarnya.
Selain lari 5K, Adidas Indonesia juga menggelar kegiatan olahraga lain, seperti yoga, barreless mix, dan zumba. Berbagai talkshow dan lokakarya juga ada, seperti pemanfaatan kaus bekas menjadi tas, pembuatan ecobrick, dan sharing session oleh Divers Clean Action dan Yayasan Cinta Laut.