REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru mengungkapkan jika setiap orang di dunia berkomitmen melakukan tiga perubahan gaya hidup, langkah itu dapat mencegah 94 juta kematian prematur dan kematian dini akibat penyakit kardiovaskular (CVD) selama 25 tahun. CVD adalah istilah umum untuk kondisi yang mempengaruhi jantung atau pembuluh darah.
Tiga perubahan gaya hidup tersebut adalah menurunkan tekanan darah, mengurangi asupan natrium (garam), dan menghilangkan lemak trans dari makanan. “Memfokuskan sumber daya kami pada kombinasi dari tiga intervensi ini dapat memiliki dampak potensial yang sangat besar pada kesehatan hingga 2040,” kata ketua penulis Goodarz Danaei dari Asosiasi Profesor Kesehatan Global di Harvard Chan School dilansir Huffington Post.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation itu menggunakan data global dari berbagai penelitian dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membuat perhitungan. Diperkirakan peningkatan pengobatan tekanan darah tinggi hingga 70 persen dari populasi dunia dapat memperpanjang usia 39,4 juta orang.
Tekanan darah juga dapat diturunkan dengan makan lebih banyak buah dan sayuran, mempertahankan berat badan yang sehat, berolahraga, dan minum lebih sedikit alkohol. Menurut para peneliti, memotong asupan natrium sebesar 30 persen dapat mencegah 40 juta kematian lainnya. Kebiasaan tersebut juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Menurut National Health System, orang dewasa harus makan garam tidak lebih dari enam gram sehari (2,4 gram natrium) yaitu sekitar satu sendok teh. Menghilangkan lemak trans dapat mencegah 14,8 juta kematian dini. Lemak trans adalah suatu bentuk minyak goreng olahan yang digunakan dalam makanan cepat saji, donat, dan beberapa jenis roti.
Di Inggris, perusahaan makanan telah didesak mengurangi lemak trans dalam produk makanan namun tidak dilarang. Para peneliti mengakui meningkatkan tiga hal tersebut menjadi tantangan besar yang mengharuskan negara-negara berkomitmen soal sumber daya tambahan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan.
Tetapi, mereka menambahkan analisis sebelumnya telah menunjukkan intervensi dapat dicapai dan terjangkau. “Ini adalah tujuan realistis yang telah terbukti dapat dicapai pada skala yang lebih kecil. Kami membutuhkan komitmen untuk meningkatkan program untuk mencapainya secara global,” ujar Danaei.