Rabu 12 Jun 2019 03:30 WIB

Perencana Keuangan Jelaskan Biaya Hidup Ideal di Jakarta

Setiap orang harus dapat memperhitungkan pengeluaran bergantung kebutuhan.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Friska Yolanda
Pekerja kantoran. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Pekerja kantoran. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu belakangan, besaran gaji ideal di Jakarta ramai dibicarakan di linimasa Twitter. Rata-rata warganet menyebut besaran gaji ideal minimal Rp 10 juta per bulan. Sebenarnya, berapa gaji ideal untuk hidup nyaman di Jakarta?

Pakar perencana keuangan (financial planner), Aidil Akbar Madjid menjelaskan, sebenarnya tidak ada patokan khusus mengenai besaran gaji ideal. Menurutnya, standar pendapatan yang digunakan adalah yang telah disepakati bersama, yakni UMP (Upah Minimun Provinsi). 

"Untuk DKI Jakarta sebesar Rp 3,9 juta. Itulah standar minimum hidup layak," ujar Aidil Akbar kepada Republika.co.id, Selasa (11/6).

Ia menambahkan, jika seseorang memiliki pendapatan per bulan di atas itu, maka kalkulasinya orang tersebut dapat menyisihkan uangnya untuk tabungan, asuransi, dan investasi. Untuk tabungan, jumlah yang disisihkan sekitar 10 persen sampai 15 persen dari pendapatan.

"Jika pendapatan sebut saja Rp 10 juta, maka setidaknya ia dapat menabung sebesar Rp 1,5 juta. Perlu diperhatikan pula asuransi, setidaknya BPJS," kata Aidil.

Di sisi lain, ia memberikan gambaran dengan standar yang lebih tinggi. Dalam rangka memenuhi kebutuhan primer, normalnya seseorang membutuhkan biaya sekitar Rp 5-6 juta.

Seorang individu di Jakarta membutuhkan biaya kos sekitar Rp 1,5 juta. Lalu, untuk kebutuhan konsumsi, dibutuhkan biaya per harinya Rp 100 ribu, maka per bulannya sekitar Rp 3 juta. Sedangkan untuk transportasi sekitar Rp 1 juta-Rp 1,5 juta. Maka total keseluruhannya adalah Rp 5,5-6 juta.

"Saya masih menemukan, banyak keluarga kecil dengan satu orang anak yang hidup dengan pendapatan Rp 5 juta per bulannya. Jadi jika belum menikah, gaji Rp 5 juta itu sudah sangat cukup," ujarnya.

Pada akhirnya, Aidil Akbar menyarankan agar setiap orang dapat memperhitungkan pengeluarannya. Akan tetapi, hal itu dikembalikan kepada kebutuhan dan kenyamanan masing-masing individu. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement