REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu libur Lebaran di Pekalongan. Tidak hanya berbelanja kain batik di pasar tradisional, pemudik juga dapat mencoba membuat batik sendiri di Museum Batik Pekalongan.
Hanya dengan mengeluarkan ongkos Rp 5 ribu, kita sudah dapat merasakan pengalaman membuat batik. Menurut Deni Pudjianto selaku pemandu di Museum Batik Pekalongan, pengunjung akan diberi pilihan dua metode membatik. "Bisa dengan metode tulis ataupun cap," ujarnya ketika ditemui Republika beberapa waktu lalu.
Untuk mengikuti workshop, pengunjung tidak perlu membawa atau membeli peralatan apapun. Pengelola Museum Batik Pekalongan sudah menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dari kain, canting, lilin, hingga cap dengan berbagai motif.
Sebelum mengikuti workshop, pengunjung akan diajak melihat kekayaan batik nusantara di tiga ruangan Museum Batik Pekalongan. Akan ada pemandu yang dengan senang hati menjelaskan sejarah dan makna dari setiap motif kain. Setidaknya butuh waktu 15 menit untuk dapat menjelajahi seluruh sudut museum yang diresmikan pada 2006 itu.
Saat mengikuti workshop, pengunjung mendapat pendampingan dari petugas. Mereka akan menjelaskan secara teori terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan praktik. "Petugas juga akan memberikan contoh," tutur Deni.
Tidak hanya individual, workshop membuat batik juga bisa diikuti oleh kelompok. Mereka juga akan mendapatkan fasilitas sama dengan jumlah pemandu yang disesuaikan dengan jumlah peserta.
Waktu workshop terbatas pada jam operasional Museum Batik Pekalongan yakni pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Deni menganjurkan bagi para pemudik yang ingin mengikuti kegiatan untuk datang sebelum jam 14.00 WIB. "Karena kita akan jalan-jalan melihat koleksi museum dulu," ucapnya.
Deni menuturkan selama pekan Lebaran Museum Batik Pekalongan hanya tutup pada Rabu (5/6) dan Kamis (6/6). Selebihnya, masyarakat dapat mengakses museum dan mempelajari kekayaan batik nusantara.
Museum Batik Pekalongan memiliki empat ruangan yang menampilkan tema berbeda. Ruangan pertama bertemakan Batik Indonesia. Ruangan ini menghadirkan ragam motif pesisir, keraton, dan motif yang mendapatkan pengaruh dari budaya Cina, Belanda, dan Jepang.
Di ruangan kedua yang mengangkat tema Batik Nusantara, pengunjung disuguhi motif batik dari berbagai pulau di Indonesia. Di sini terdapat kain batik milik sejumlah tokoh nasional seperti Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sang istri, mendiang Ani Yudhoyono.
Ruangan ketiga, dengan tema Batik Pekalongan, menampilkan variasi motif batik yang ada di Pekalongan. Terakhir adalah ruangan keempat bersifat lebih terbuka yang merupakan ruangan workshop.