REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta tahun ini menggencarkan kampanye gerakan Lebaran Tanpa Sampah. Kampanye ini adalah salah satu upaya menciptakan lingkungan bersih sekaligus mencerminkan semangat Lebaran yaitu jiwa yang bersih.
"Tahun ini ada gerakan Lebaran Tanpa Sampah. Minimal tidak ada sampah yang bertebaran sekaligus memaksakan atau membiasakan diet sampah untuk masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana, Selasa (4/6).
Dalam kampanye Lebaran Tanpa Sampah tersebut, DLH Kota Yogyakarta memberikan beberapa contoh yang bisa dilakukan secara mudah oleh masyarakat. Di antaranya membawa tikar dan tidak menggunakan alas koran untuk salat Idul Fitri.
Panitia salat Idul Fitri, lanjut Suyana, memiliki tanggung jawab penuh terhadap kebersihan lokasi pelaksanaan salat. Panitia salat diminta menyiapkan petugas untuk membersihkan koran atau meminta jamaah agar mengumpulkan koran di titik-titik tertentu.
"Kami sudah menyampaikan surat edaran ke kecamatan, panitia salat Idul Fitri, dan Dewan Masjid Indonesia yang berisi imbauan agar jamaah salat tidak membawa koran tetapi tikar untuk mengurangi potensi timbulan sampah," kata Suyana.
Masyarakat yang mudik disarankan untuk membawa tumbler, membawa tas belanja, serta mengurangi pemakaian berbagai bungkus plastik sekali pakai. "Warga juga disarankan untuk tidak bermain petasan karena akan menimbulkan sampah. Biasanya, petasan menyisakan potongan-potongan kertas yang tidak ikut terbakar," imbuhnya.
Kampanye Lebaran Tanpa Sampah yang digencarkan DLH Kota Yogyakarta tidak hanya berhenti pada upaya pengurangan sampah, khususnya sampah plastik dan kertas. Kampanye juga menyasar pada imbauan untuk memilah sampah sesuai jenisnya dan menggunakan air secara cukup misalnya saat berwudhu.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta memastikan tidak akan meliburkan 360 petugas kebersihan selama Lebaran. DLH bahkan membentuk Satuan Tugas Kebersihan yang akan diterjunkan di beberapa tempat wisata.
"Kami siapkan satgas kebersihan untuk membantu membersihkan tempat-tempat keramaian dan tempat wisata, bahkan di Malioboro yang sebenarnya sudah memiliki petugas kebersihan sendiri," terang Suyana.