REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Puluhan wisatawan yang berkunjung ke pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta tersengat ubur-ubur saat bermain air, Senin (3/6). Sekretaris SAR Linmas Korwil II Baron Surisdiyanto mengatakan jumlah wisatawan yang tersengat ubur-ubur tersebar di beberapa pantai.
Korban sengatan ubur-ubur di Pantai Kukup ada 25 orang, Pantai Sepanjang ada empat orang, dan Pantai Drini ada 6 orang. Total wisatawan yang tersengat ubur-ubur mencapai 35 orang.
"Wisatawan yang tersengat ubur-ubur langsung mendapat pertolongan medis di posko kesehatan dan tim SAR," kata Surisdiyanto.
Ia mengatakan SAR Linmas Korwil II Baron akan mengoptimalkan personel untuk menyosialisasikan kepada wisatawan agar berhati-hati saat mandi di bibir pantai. Saat ini, sepanjang pantai selatan di Gunung Kidul banyak ditemukan ubur-ubur. Warna ubur-ubur yang sangat cantik terkadang dijadikan mainan dan tidak dipedulikan.
"Kami sudah memasang rambu-rambu peringatan bahaya ubur-ubur," katanya. Surisdiyanto menjelaskan ubur-ubur physalis (impes) adalah hewan berwarna biru dan mengapung di permukaan air laut. Ubur-ubur ini mempunyai tentakel atau kaki yang menjuntai. Tentakel inilah tempat sel penyengat (nematocyst) berada.
Nematocyst memiliki bisa karena berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan menjadi sistem pertahanan diri dari predator lainya termasuk manusia. Apabila terkena nematocyst, tubuh akan terasa gatal diikuti dengan rasa terbakar, nyeri, bahkan sesak nafas. "Saat ini banyak ubur-ubur di pantai selatan. Kami mengimbau supaya tidak memegang ubur-ubur," imbaunya.
Sejak Sabtu (1/6) objek wisata pantai di Gunung Kidul sudah mulai dipadati wisatawan dari berbagai daerah. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul diprediksi akan meningkat pada H+2 Lebaran hingga Ahad (9/6).