REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga di kampung halaman saat Idul Fitri merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para perantau. Karenanya, banyak perantau yang mengusahakan untuk menjalani tradisi mudik setiap tahunnya, meski dengan penuh perjuangan.
Perjalanan mudik bukanlah perjalanan yang mudah. Mulai dari tingginya volume kendaraan yang menyebabkan macet, kondisi fisik yang kurang prima namun memaksakan diri untuk dapat cepat sampai di kampung halaman dapat berujung kecelakaan saat menyetir, atau melonjaknya harga tiket pesawat dan kereta api yang akhirnya membuat banyak perantau memilih menggunakan kendaraan beroda dua untuk sampai di tujuan.
Lalu, bagaimana jika perjalanan mudik harus dilakukan bersama dengan ibu hamil, balita, atau lansia? Ini tips mudik yang nyaman dan aman untuk seluruh anggota keluarga.
Mudik bersama ibu hamil
Agar perjalanan mudik bersama ibu hamil berjalan dengan lancar, hal pertama yang harus dilakukan adalah bertemu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk berkonsultasi mengenai perkembangan janin dan kondisi ibu hamil. Perjalanan mudik membutuhkan waktu yang tidak sebentar, maka membutuhkan kondisi fisik dan mental ibu hamil yang prima.
Menurut dr. Muhammad Fadli, Sp. OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Pondok Indah, waktu yang paling aman bagi ibu hamil untuk melakukan perjalanan jauh adalah pada trimester kedua kehamilan. Saat itu biasanya ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan muntah (morning sickness).
Cermati juga apakah ibu hamil pernah memiliki riwayat pendarahan atau kontraksi dini sebelumnya. Hal ini bisa menjadi faktor risiko yang membahayakan ibu dan janin saat perjalanan mudik.
Jangan lupa, sebelum mudik, lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui perkembangan janin, ya. Pemilihan moda transportasi menjadi faktor utama yang harus dipikirkan. Pilihlah moda transportasi yang memiliki waktu tempuh paling singkat atau memungkinkan ibu hamil untuk berhenti di rest area secara periodik untuk beristirahat atau peregangan.
"Pastikan juga ibu hamil terhidrasi dengan cukup, optimalkan minum air putih minimal 2 liter per hari selama di perjalanan. Selalu gunakan sabuk pengaman apapun moda transportasinya ya," ujarnya dalam keterangan resmi.
Sebelum mudik bersama ibu hamil lakukan dulu sejumlah hal:
1. Konsultasikan kondisi kehamilan dan perkembangan janin dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sebelum mudik.
2. Pastikan asupan nutrisi minimal dua liter per hari, jadi tidak perlu memaksakan diri untuk tetap berpuasa selama perjalanan.
3. Cek apakah Anda pernah mengalami pendarahan atau kontraksi dini karena perjalanan jauh dapat menyebabkan ibu hamil mudah kelelahan, kontraksi, bahkan pendarahan.
4. Pilih moda transportasi yang aman.
5. Jangan lupa membawa obat-obatan pribadi dan camilan favorit.
6. Selama di perjalanan, lakukan peregangan untuk menghindari pembengkakan kaki atau kram.
7. Jika punggung terasa sakit atau pegal, coba ganjal dengan bantal kecil atau sweater yang digulung.