Ilustrasi mudik dengan kapal laut
Animo masyarakat mudik Lebaran menggunakan kapal laut tahun ini cukup tinggi, tak heran bila pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah kuota mudik gratis 2019.
Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut Ditjen Hubla Kemenhub, Wisnu Handoko, dilansir dari portal berita Bisnis Indonesia, menyebutkan dengan adanya tambahan kuota, maka total mudik gratis menggunakan kapal laut tahun ini mencapai 15.000 orang dan menampung 7.500 unit motor di Lebaran tahun ini.
Salah satu alasan kapal laut makin diserbu pemudik lantaran masih mahalnya harga tiket pesawat dan terbatasnya kursi kereta api yang merupakan moda transportasi favorit masyarakat Indonesia. Walau, pemerintah sudah menurunkan tarif batas atas tiket pesawat dalam negeri sebesar 12-16%.
Hal ini diakui oleh Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, dalam keterangan tertulisnya kepada Cermati.com, di Jakarta, pekan ini.
Menurut dia, sejak melambungnya harga tiket pesawat, banyak masyarakat yang akan mudik beralih memakai moda transportasi selain pesawat udara, seperti angkutan laut salah satunya.
“Tak heran bila mudik tahun ini dipastikan ada kenaikan pengguna moda kapal laut,” kata Djoko.
Ia menyebutkan, pada tahun 2018 saja jumlah kapal laut yang dioperasikan sebanyak 1.293 kapal dengan kapasitas angkut 3.419.270 penumpang. Tentu tahun ini kebutuhan akan kapal laut bisa lebih melonjak tajam untuk rute tertentu.
Sejumlah perantau yang berasal dari Kalimantan diperkirakan paling banyak menggunakan kapal laut menuju Pulau Jawa, akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.
Perlu Jaminan Keselamatan Keselamatan di Laut
Pelampung, salah satu alat keselamatan di laut
Djoko menuturkan, dengan meningkatnya pengguna kapal laut untuk mudik Lebaran ini, maka sekarang yang penting harus diperhatikan adalah bagaimana dengan keselamatan di angkutan laut. Sebab angkutan laut adalah moda yang sering terjadi kecelakaan transportasi, selain angkutan darat.
“Keselamatan di angkutan laut masih harus perlu ditingkatkan,” ucapnya.
Ia meminta pemerintah meningkatkan jaminan keselamatan angkutan laut dengan memerhatikan ketersediaan instrumen navigasi, pelampung, sekoci, dan lainnya dalam kapal harus terpenuhi. Manifes penumpang yang masih ada ketidaksesuaian harus mulai dibenahi.
Oleh sebab itu, pengawasan terhadap keselamatan angkutan laut di saat mudik Lebaran tahun ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Demikian pula penambahan kapasitas kapal, baik frekuensi maupun jumlah armadanya perlu dikalkulasi lagi.
Baca Juga: Beli Asuransi Perjalanan buat Mudik Lebaran, Harga Premi Mulai Dari Rp 10 Ribu
Tingkatkan Keamanan, Kemenhub Siagakan Kapal Patroli Laut di Lebaran 2019
Ilustrasi kapal militer untuk pengamanan
Demi meningkatkan keamanan para pemudik yang menggunakan kapal laut, dilansir dari situs resmi Ditjen Hubla Kemenhub, bahwa pemerintah menyiagakan seluruh kapal patroli Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) selama penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun ini.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ditjen Hubla Kemenhub, Ahmad, mengungkapkan guna mendukung keamanan dan kelancaran, pihaknya menyiagakan kapal patroli KPLP yang tersebar di seluruh Kantor Unit Pelaksana teknis (UPT).
Kapal-kapal patroli KPLP yang disiagakan sebanyak 378 unit kapal, termasuk 154 kapal pada 51 pelabuhan pantau, serta 39 kapal yang tersebar di 5 Pangkalan PLP.
Untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kapal akibat cuaca buruk, kata dia, telah diingatkan melalui Maklumat Pelayaran kepada para Syahbandar untuk melakukan pemantauan ulang kondisi cuaca setiap hari dan menyebarluaskan hasil pemantauan kepada pengguna jasa.
Pemantauan kondisi cuaca juga harus dilakukan seluruh operator kapal khususnya nakhoda, sekurang-kurangnya 6 jam sebelum kapal berlayar dan melaporkan hasilnya kepada Syahbandar pada saat mengajukan permohonan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
“Selama pelayaran di laut, nakhoda wajib memantau kondisi cuaca setiap 6 jam dan melaporkan hasilnya kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) terdekat, termasuk bagi kapal yang berlayar lebih dari 4 jam wajib melampirkan berita cuaca yang ditandatangani sebelum mengajukan SPB,” kata Ahmad.
Baca Juga: Berburu Tiket Kereta Lebaran, Cek Harga dan Cara Pesannya Secara Online
Daftar Harga Tiket Kapal Laut dan Cara Membeli Tiket Kapal Pelni
Ilustrasi tiket kapal laut via menixnews.com
Bagi masyarakat yang hingga sekarang belum mendapatkan tiket transportasi buat mudik Lebaran, tak ada salahnya menggunakan kapal laut menuju kampung halaman. Harga tiket kapal laut juga bervariatif mulai dari harga ekonomi yang ramah di kantong hingga harga eksekutif dengan fasilitas mumpuni.
Berdasarkan laman resmi Badan Operasional Kapal Laut Indonesia atau Pelni, pembelian tiket kapal Pelni bisa dilakukan secara online maupun di loket Pelni. Pembelian tiket bisa dengan mengunduh Pelni Mobile Apps Android/iOS, situs resmi Pelni, Call Center 162, dan Travel Agent Pelni, atau di gerai Alfamart, Indomaret, PT Darmawisata Indonesia (DI), MMBC, Fastravel, ATA Tour, dan Delima.
Harga tiket kapal laut Pelni untuk keberangkatan 1 Juni 2019 dari Jakarta:
- Tanjung Priok (Jakarta) – Tanjung Perak (Surabaya) Rp235.000 (KM. Dorolondo)
- Tanjung Priok (Jakarta) – Tanjung Emas (Semarang) - Kapal tidak tersedia pada tanggal ini
- Tanjung Priok (Jakarta) – Batu Ampar (Batam) – Kapal tidak tersedia pada tanggal ini
- Tanjung Priok (Jakarta – Tanjung Benoa (Bali) – Kapal tidak tersedia pada tanggal ini
- Tanjung Priok (Jakarta) – Tanjung Pandan (Belitung) – Kapal tidak tersedia pada tanggal ini
- Tanjung Priok (Jakarta) – Teluk Bayur (Padang) – Kapal tidak tersedia pada tanggal ini
- Tanjung Priok (Jakarta) – Waingapu (Sumbar Timur) – Kapal tidak tersedia pada tanggal ini
- Tanjung Priok (Jakarta) – Belawan (Medan) – Kapal tidak tersedia pada tanggal ini
Mudik ke Kampung Halaman Sembari Bak Pelesiran Kapal Pesiar
Ilustrasi kapal pesiar
Masih mahalnya harga tiket pesawat dan terbatasnya tiket kereta api yang merupakan moda transportasi andalan masyarakat Indonesia, tak ada salahnya mudik Lebaran kali ini menggunakan angkutan kapal laut. Selain harganya yang terjangkau, sensasinya bak pelesiran dengan kapal pesiar sembari menikmati tiupan angin laut dan hamparan ombak yang menari-nari di bawah kilauan mentari siang hari dan redupnya rembulan di malam hari.
Baca Juga: Kehabisan Tiket? Lakukan ini agar Tetap Bisa Mudik Lebaran