Ahad 26 May 2019 17:33 WIB

Trump Sebut Smollett Utang Minta Maaf ke Pendukungnya

Trump sudah berulang kali menyatakan pendapatnya terhadap kasus Jussie Smollett.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Jussie Smollett berbicara pada media usai digugurkannya dakwaannya di Cook County, Selasa (26/3) waktu AS.
Foto: AP
Jussie Smollett berbicara pada media usai digugurkannya dakwaannya di Cook County, Selasa (26/3) waktu AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC — Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengungkapkan bahwa aktor kontroversial Jussie Smollett berutang permintaan maaf pada para pendukungnya. Trump mengatakan ini setelah menduga adanya kebohongan Smollet terhadap pendukung Trump yang menyerangnya dalam kejahatan berbasis kebencian.

“Selain sangat tidak kompeten dan mencoreng, kasus Smollett di Chicago juga tentang kejahatan berbasis kebencian,” kata Trump dalam cicitannya di Twitter, seperti dilansir dari Fox News, Ahad (26/5).

Baca Juga

“Ingat, ‘negara MAGA (Make America Great Again) melakukannya!’. Itu ternyata kebohongan total, tidak ada hubungannya dengan Negara MAGA. Hal-hal serius dan bahkan bukan permintaan maaf pada jutaan orang!” ujarnya lagi.

Komentar Trump muncul di tengah berita bahwa hakim Illinois memerintahkan pihak berwenang untuk membuka segel berkas kasus pidana Smollett. Insiden itu menjadi titik nyala lain dalam perdebatan tentang rasisme dan kejahatan rasial palsu di AS.

Kontroversi muncul di sekitar kasus ketika pengacara negara menjatuhkan 16 dakwaan terhadapnya, meskipun polisi menuduhnya memalsukan serangan. Ini bukan pertama kalinya, orang nomor satu di AS itu mengutarakan nama Smollett. Selama rapat umum pada April lalu, ia menyebut Smollet sebagai aktor kelas tiga dan mengatakan kasusnya memalukan bagi bangsa Amerika.

“Ia berkata ‘saya diserang oleh negara MAGA’. Bisakah kamu mepercayainya? Ternyata benar-benar kebohongan,” kata Trump saat rapat umum di Green Bay.

Sementara itu, tersangka penyerang Smollett telah mengajukan gugatan pencemaran nama baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement