REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menerima uang tunjangan hari raya (THR) menjelang Lebaran memang menyenangkan. Ada baiknya, tidak segera menghabiskannya sehingga hanya 'lewat' di rekening. Ada kiat pengelolaan supaya THR bisa dimanfaatkan dengan optimal.
Tidak mencermati manajemen anggaran berpotensi membuat uang THR habis sebelum hari raya tiba. Lebih buruk lagi, tagihan dan utang malah menumpuk setelah Lebaran. Para orang tua tentu tak mau itu terjadi karena Hari Raya Idul Fitri kerapkali berdekatan dengan masa pendaftaran sekolah.
Kepala Program Studi Manajemen Unika Atma Jaya Christiana Fara Dharmastuti menyatakan, ada cara bijak pengelolaan THR. Perencanaan anggaran, penetapan skala prioritas, dan pembagian pengeluaran dalam persentase adalah sederet kiat yang dia anjurkan.
"Langkah utama yang harus dilakukan yaitu menghitung jumlah THR yang diterima, lalu membuat anggaran pengeluaran hari raya," kata Christiana lewat pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu (25/5).
Meskipun keberadaan THR ditujukan guna memenuhi keperluan hari raya, lebih baik menyisihkannya terlebih dahulu saat diterima. Jumlah minimal yakni 10 persen dari total penerimaan untuk menambah tabungan atau dapat digunakan sesuai skala prioritas.
Tunjangan Hari Raya/THR (ilustrasi)
Prioritas yang dimaksud Christiana adalah membayar kewajiban berupa zakat dan mengirim uang kepada orang tua. Uang THR akan bermanfaat apabila dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan di lingkaran terdekat seperti pegawai, pembantu, atau sopir.
Christiana juga menyarankan menggunakan uang THR untuk melunasi utang dan tunggakan yang ada. Khususnya, utang yang sifatnya tidak tetap seperti tagihan kartu kredit, pinjaman daring, maupun pinjaman lain yang memiliki biaya bunga tinggi.
Apabila kewajiban-kewajiban itu sudah lunas, barulah sisa uang bisa dialokasikan untuk kebutuhan Lebaran. Saat berbelanja pakaian atau makanan, pastikan sesuatu yang dibeli merupakan kebutuhan, tidak sekadar keinginan.
Selanjutnya, THR bisa menjadi tambahan biaya mudik. Sebaiknya, rencana mudik memang sudah disiapkan jauh-jauh hari. Selain berburu tiket murah, alternatif mudik ekonomis yaitu mencari informasi program mudik dari berbagai organisasi.
Lebih lanjut, THR bisa menjadi tambahan pemasukan guna menambah dana cadangan seperti investasi atau tabungan. Jika penerimaan THR telah mencukupi kebutuhan, lebih baik menyimpan uang dan tidak langsung menghabiskannya.
Apabila penerimaan THR tidak mencukupi kebutuhan, Christiana menyarankan lebih selektif mengatur pengeluaran. Berkreasi menambah pemasukan juga bisa dilakukan, misalnya menerima pesanan kue atau berjualan pakaian di bulan puasa. "Dengan komitmen dan disiplin dalam mengelola keuangan THR sesuai rencana, maka keuangan keluarga akan lebih lebih sehat dan sejahtera."