REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Datangnya Lebaran tak harus disambut dengan membeli baju baru. Desainer yang juga National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma menyebut pakaian lama bisa dimodifikasi agar terlihat baru kembali.
“Kalau tren Ramadhan saya pikir untuk pakaian lama yang penting pakaian itu masih bersih. Jadi itu bisa dipakai lagi, hanya styling yang diubah,” ujar Ali saat ditemui Republika beberapa waktu lalu.
Modifikasi busana disebut dengan pendaurulangan busana. Hal itu juga ditujukan untuk menciptakan tren berkelanjutan dan bisa diperbarui.
Caranya pendaurulangan adalah dengan mengumpulkan beberapa pakaian lama yang kemudian dimodifikasi menjadi satu pakaian baru. “Jadi untuk merespons fast fashion kita memang bisa mendaur ulang baju. Mungkin saja kita bisa mendaur ulang dari empat baju jadi satu,” jelas dia.
Modifikasi itu bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Contoh lain adalah dengan mendaur ulang dua atau tiga pakaian menjadi satu pakaian jenis outer. Akan lebih baik jika hal itu bisa dilakukan bersama dengan desainer.
Selain itu, trik yang paling jitu untuk memakai daur ulang dan modifikasi busana adalah kepercayaan yang tinggi. Dengan kepercayaan diri yang tinggi oleh para pengguna busana daur ulang, maka penampilan apapun bisa menjadi sangat bagus.