REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahalnya harga tiket pesawat domestik Indonesia menjadi salah satu alasan dari banyak orang untuk lebih memilih berlibur ke negeri tetangga. Namun, Area Director Singapore Tourism Board, Raymond Lim belum melihat adanya perubahan dan pengaruh signifikan kepada pariwisata Singapura karena mahalnya tiket pesawat domestik Indonesia.
“Tidak ada perubahan yang berarti selama ini. Karena orang-orang Indonesia memang sudah sering berkunjung ke Singapura berkali-kali dalam setahun,” ungkap Raymond.
Alasannya, banyak program-program baru yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Singapura. Meskipun, kata dia, memang ada beberapa wisatawan yang berkunjung untuk pertama kalinya.
“Seperti pada bulan depan ada Phantom of Opera, International Champions Cup yang menampilkan banyak tim-tim top dunia, MU, Tottenham, Milan, dan lain-lain. Konser-konser pun akan digelar di Singapura. Jadi ini yang menjadi alasan untuk ke Singapura,” jelas dia.
Dia juga belum melihat dampak secara langsung karena adanya tiket domestik Indonesia yang mahal. Menurutnya, tak semua harga tiket domestik itu mahal. Masih banyak harga tiket yang terjangkau.
Namun tidak memungkiri adanya minat orang-orang Indonesia untuk ke Singapura karena harga tiket domestik yang mahal. “Bila orang-orang melihat harga tiket domestik mahal, mereka lebih memilih untuk berlibur ke luar negeri pada saat akhir pekan,” ungkap Raymond.