REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus Monkeypox muncul di wilayah Singapura dengan pasien seorang warga negara Nigeria, beberapa waktu lalu. Meskipun demikian, kondisi itu telah diatasi oleh Pemerintah Singapura. Negara Singa pun aman dikunjungi turis.
“Situasi di Singapura sejauh ini aman. Hanya ada satu kasus saja yang ditemukan, dan tidak menyebar luas,” kata Area Director Singapore Tourism Board, Raymond Lim di wilayah Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari Pemerintah Singapura yang ia dapatkan, sejumlah orang yang menjalin kontak terhadap pasien dalam satu kasus cacar monyet, telah dilakukan karantina. Dia juga tak melihat adanya dampak terhadap pariwisata Singapura.
Menurutnya, sejauh ini tak ada hal-hal preventif lain untuk menangkal virus ini, yang begitu gencar diumumkan oleh pemerintah Singapura. Raymond mengaku Pemerintah Singapura telah memiliki sistem yang sangat baik untuk menangani kasus ini.
“Pemerintah hanya mengimbau pengunjung yang baru saja berkunjung menuju ke negara Afrika agar berhati-hati,” jelas dia.
Kementerian Kesehatan Singapura memang telah mengonfirmasi adanya satu kasus cacar monyet. Satu kasus itu menimpa kepada seorang pasien warga negara Nigeria yang datang sendirian pada 28 April lalu.
Dalam tesnya, hasilnya pun menyebut dia positif cacar pada 8 Mei lalu. Setelahnya, dia lalu dirawat dalam ruang isolasi di National Centre for Infectious Diseases (NCID).