Senin 20 May 2019 13:12 WIB

Sineas Dorong Pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Film 27 Steps of May bercerita tentang May yang mengalami kekerasan seksual.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Lukman Sardi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Lukman Sardi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para sineas yang terlibat dalam film 27 Steps of May mendorong pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Aktor Lukman Sardi yang mewakili tim mengatakan, tokoh utama dalam film yang bernama May menyuarakan pula hal tersebut.

27 Steps of May bercerita tentang May yang mengalami kekerasan seksual saat berusia 14 tahun. Dia diperkosa oleh sekelompok orang tak dikenal. Akibat trauma yang mendalam, May menarik diri dari kehidupan.

"Film ini awalnya terinspirasi dari sebuah peristiwa Mei '98 yang belum tuntas sampai sekarang. Ini salah satu bentuk dukungan kami, para sineas, untuk mengangkat isu-isu yang dekat dengan kehidupan kita," ujar Lukman lewat pernyataan resminya.

Pada film berdurasi 112 menit itu, Lukman berperan sebagai Bapak dari May. Membintangi film memberikan efek luar biasa terhadap diri Lukman. Dia berharap tidak ada lagi sosok "May" lain yang mengalami kejadian serupa.

"Harapan saya, semoga perjuangan ini bisa menjadi momentum yang besar untuk mendorong RUU PKS disahkan agar masyarakat kita sadar sepenuhnya bahaya kekerasan seksual," kata dia.

Setelah tayang perdana pada 27 April 2019, film masih tayang di sejumlah bioskop Jakarta, Bogor, Padang, Samarinda, Batam, dan Pekanbaru. Kru dan pemeran film telah menggelar kegiatan nonton bareng film serta diskusi pada Kamis (16/5).

Lembaga yang berpartisipasi pda nobar tersebut yakni Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Hadir pula perwakilan dari Maju Perempuan Indonesia (MPI), Yayasan Pulih, dan Koalisi Perempuan Indonesia.

Acara tersebut turut mengundang para penyintas korban kekerasan seksual. Salah satu penyintas, Gita, menyampaikan terima kasih kepada sutradara Ravi Bharwani, penulis skenario Rayya Makarim, dan semua orang di balik 27 Steps of May.

Menurut Gita, film itu menyuarakan pengalamannya dan para penyintas lain belasan tahun lalu. Mereka takut melapor dan tak dapat berbuat apa pun. Sekarang, dia dan kawan-kawannya berharap kejadian serupa tidak lagi terulang.

"Masih banyak May-May di luar sana yang belum mendapat keadilan. Buat kami, para penyintas, film ini sesuatu yang berharga dan benar-benar mewakili kami. Kami yakin sekali bahwa RUU PKS bisa diwujudkan dan disahkan di Indonesia," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement