REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Produksi film dari para sineas muda asal Kota Sukabumi terus tumbuh dan berkembang. Produksi film terus berjalan meskipun di Kota Sukabumi hingga kini belum terdapat bioskop.
"Karya film anak muda Sukabumi sangat bagus dan menunjukkan kreativitas," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami kepada wartawan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi akhir pekan lalu. Hal ini disampaikan di sela-sela kegiatan open casting film karya anak muda Sukabumi, Fatimah dan Teresha.
Menurut Andri, para sineas muda berupaya memunculkan film Sukabumi yang mempunyai nilai edukatif dan berkualitas. Salah satunya adalah film Fatimah dan Teresha.
Andri menuturkan produksi film ini tumbuh meskipun belum ada bioskop di Kota Sukabumi. "Tetap semangat ketika tidak ada bioskop dengan mengukir suatu prestasi," ujar dia.
Salah satu sineas muda asal Kota Sukabumi, Yudi Onyeh, menerangkan para pelaku perfilman di Sukabumi berupaya melahirkan film yang berkualitas. "Contohnya Fatimah dan Teresha digarap oleh sineas Sukabumi, diprakarsai oleh komunitas forum film Sukabumi," imbuh pria yang juga sutradara film Fatimah dan Teresha.
Rencananya, produksi film tersebut akan dimulai September 2019. Saat ini tahapan produksi film masuk pendaftaran casting. Animo warga Sukabumi tinggi dibuktikan dengan pendaftar mencapai sebanyak 300 orang lebih. Menurut Yudi, film ini rencananya akan mengikuti festival film di Toronto.
"Fatimah dan Teresha merupakan film yang menggambarkan sahabat satu jiwa dalam tubuh berbeda," imbuh Yudi. Menurutnya film menampilkan pesan toleransi dalam beragama.
Produksi film ini mendapatkan dukungan dari Pemkot Sukabumi. Yudi berharap perkembangan film di Sukabumi akan terus berkembang.