Senin 20 May 2019 10:25 WIB

BPS: Rata-rata Gaji Pegawai di Indonesia Hanya Rp 2,79 Juta

Rata-rata gaji pegawai secara nasional pada Februari 2019 Rp 2,79 juta per bulan

Rep: cermati/ Red:
BPS: Rata-rata Gaji Pegawai di Indonesia Hanya Rp 2,79 Juta
BPS: Rata-rata Gaji Pegawai di Indonesia Hanya Rp 2,79 Juta

Dear para pegawai, tahun ini sudah naik gaji belum? Ya sabar-sabar saja kalau belum naik gaji. Memang sih, meski Upah Minimum Provinsi (UMP) hampir saban tahun naik, faktanya ada saja pekerja yang tidak “kecipratan.” Gaji enggak naik, tapi kerjaan nambah. Yang ada cuma bisa ngelus dada.

Beginilah nasib buruh, pekerja, pegawai atau karyawan. Disyukuri saja karena masih banyak orang yang nganggur. Kepingin ada di posisi kamu. Mau tahu berapa sih jumlah pekerja, pengangguran, dan gaji pegawai di Indonesia dari nilai terendah sampai tertinggi. Simak ulasan Cermati.com berikut ini dari data Badan Pusat Statistik (BPS) periode 2019.   

Baca Juga: Tips Cerdas Ajukan Kenaikan Gaji

 

RI Punya 129 Juta Pekerja

Pekerja

RI Punya 129 Juta Pekerja

Kamu tahu enggak? Basis angkatan kerja di Indonesia sebanyak 136,18 juta orang. Terdiri dari jumlah penduduk yang bekerja 129,36 juta dan 6,82 juta pengangguran. Jika dibedah lebih dalam, dari 129,36 juta pekerja, informasinya sebagai berikut:

  • Mayoritas berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai. Jumlahnya 39,13% atau 50,62 juta orang
  • Sebanyak 19,17% atau 24,8 juta orang memilih berwirausaha
  • Sedangkan freelance atau pekerja lepas ada 5,89 juta orang atau 4,55%.
  • Dari profesinya, terbanyak 29,46% atau 38,11 juta orang bekerja di sektor pertanian
  • Di sektor perdagangan sebanyak 18,92% atau 24,47 juta pekerja
  • Paling sedikit jumlah penduduk yang bekerja di sektor pengadaan listrik dan gas, hanya sebanyak 310 ribu orang
  • Sementara pada jasa keuangan dan asuransi, seperti perusahaan fintech, jumlah pekerjanya sebanyak 1,79 juta orang atau 1,38%.

Daftar Gaji Pegawai di Indonesia

Uang

Daftar Gaji Pegawai di Indonesia

Meski UMP dan UMR sudah ketok palu, BPS juga merilis daftar gaji buruh/karyawan/pegawai per bulannya. Data ini hanya rata-rata gaji ya. Biasanya kan perusahaan memiliki standar gaji atau take home pay untuk para pegawai. Jika berdasarkan data:

  • Rata-rata gaji pegawai secara nasional pada Februari 2019 sebesar Rp2,79 juta per bulan
  • Pegawai laki-laki menerima gaji rata-rata Rp3,05 juta, sedangkan perempuan Rp2,33 juta per bulan
  • Rata-rata gaji pegawai lulusan universitas sebesar Rp4,34 juta, sedangkan pegawai lulusan SD ke bawah sebesar Rp1,73 juta rupiah.

Ini rincian rata-rata gaji bulanan buruh/pegawai/karyawan dari yang tertinggi sampai terendah, berdasarkan pekerjaan atau profesinya:

No

Pekerjaan

Rata-rata Gaji per Bulan (Rp)

1

Pertambangan dan Penggalian

5.080.000

2

Jasa Keuangan dan Asuransi

4.100.000

3

Informasi dan Komunikasi

4.040.000

4

Pengadaan Listrik dan Gas

3.760.000

5

Administrasi Pemerintahan

3.740.000

6

Transportasi dan Pergudangan

3.410.000

7

Real Estate

3.390.000

8

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

3.300.000

9

Jasa Perusahaan

3.270.000

10

Konstruksi

2.840.000

11

Jasa Pendidikan

2.660.000

12

Industri Pengolahan

2.650.000

13

Pengadaan Air

2.500.000

14

Perdagangan

2.320.000

15

Akomodasi dan Makan Minum

2.280.000

16

Pertanian

2.050.000

17

Jasa Lainnya

1.680.000

  • Dari data di atas, bisa dilihat di sektor pertanian, seperti petani walaupun jumlah pekerjanya banyak, tapi upahnya minim sekali.
  • Ada 7 profesi yang gajinya di bawah rata-rata gaji pegawai secara nasional Rp2,79 juta, yakni Jasa Pendidikan, Industri Pengolahan, Pengadaan Air, Perdagangan, Akomodasi dan Makan Minum, Pertanian, dan Jasa Lainnya.

Bagaimana gajinya enggak kecil? Wong dari 129,36 juta pekerja, hampir separuhnya atau 52,40 juta orang hanya tamatan SD ke bawah. Jebolan universitas ada 12,61 juta pekerja, lulusan diploma I/II/III sebanyak 3,65 juta orang, berpendidikan SMK dan SMA masing-masing 14,63 juta orang dan 23,10 juta orang. Dan 22,97 juta pekerja berlatarbelakang tamatan SMP. 

Sudah gaji rendah, jam kerja lumayan panjang. Sebanyak 90,5 juta pegawai di Indonesia minimal bekerja selama 35 jam setiap minggu. Artinya bisa lebih loh. Sisanya ada yang cuma gawe 25-34 jam, bahkan 1-7 jam saja sepekannya.

Baca Juga: 8 Cara Cermat Mengatur Gaji Bulanan

 

Bersyukur, Masih Banyak Pengangguran

Pengangguran

Masih Banyak Pengangguran

Gaji berapapun sebetulnya enggak akan pernah cukup jika gaya hidupmu konsumtif dan hedon. Jangan terus melihat ke atas, coba sesekali lihat ke bawah. Masih banyak pengangguran di sekitar kamu. Sarjana pun banyak yang luntang lantung susah nyari pekerjaan.   

  • Data BPS menunjukkan, angka pengangguran di Indonesia mencapai 6,82 juta orang. Jumlahnya turun 50 ribu orang dalam setahun.
  • Dalam persentase, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada di level 5,01%. Nah ini yang perlu diketahui, ternyata pengangguran di Tanah Air kebanyakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 8,63%.
  • Disusul pengangguran tamatan Diploma I/II/III sebanyak 6,89%
  • Sebanyak 6,78% adalah pengangguran berpendidikan SMA
  • Pengangguran jebolan sarjana atau universitas sebanyak 6,24%, dan
  • Pengangguran di tingkat SMP maupun SD ke bawah masing-masing 5,04% dan 2,65%.

Tingkatkan Skill Kerja agar Bisa Bersaing dan Gaji Naik

Keahlian

Tingkatkan Skill Kerja agar Dapat Bersaing

Gaji boleh kecil, tapi semangat harus tetap besar. Kalau bukan kamu yang memperbaiki diri, meningkatkan kemampuan atau skill, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa bersaing dengan orang lain. Zaman makin modern, pekerja asing makin banyak mencari nafkah di Indonesia. Ditambah generasi Z yang lahir di tahun 1995-2010 sudah merangsek ke dunia kerja. Belum lagi robot yang mulai menggantikan tenaga manusia.

Saingan kian bejubel, jangan sampai skill kamu tidak diasah, seperti kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, public speaking, digital marketing, dan lainnya. Cara untuk meningkatkan skill, di antaranya:

1. Sering ikut seminar dan pelatihan yang dapat mendongkrak kemampuan dan keahlianmu. Ambil jatah weekend untuk ikut seminar atau pelatihan tersebut. Biasanya sih ada yang gratis dan berbayar. Jika memang harus merogoh kocek, kenapa tidak. Toh itu juga demi masa depanmu.

2. Kunjungi forum-forum di internet yang mengupas pengembangan karier masing-masing bidang. Forum tersebut akan memberikan pencerahan sehingga kamu bisa meng-update kemampuan dan keahlianmu, bahkan belajar hal-hal baru.

3. Meningkatkan keterampilan dan mempelajari keterampilan baru di Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Dengan kemampuan dan keterampilan yang mumpuni, maka tenaga kamu akan dibutuhkan dunia kerja. Banyak perusahaan akan mengincarmu sebagai pegawai mereka. Dengan begitu, kamu bakal punya posisi tawar yang tinggi dan akan berpengaruh terhadap gajimu. Selamat mencoba. 

Baca Juga: 6 Tips Hemat Atur Gaji untuk Kebutuhan Hidup Sebulan

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement