REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyeruput secangkir kopi di pagi hari dapat memberi kesegaran ekstra sebelum memulai aktivitas. Kopi juga kerap dikonsumsi pada siang atau sore hari untuk menghilangkan kantuk dan menambah konsentrasi saat bekerja. Namun, amankah mengonsumsi banyak kopi untuk kesehatan jantung?
Seperti diketahui, beragam studi telah membuktikan bahwa meminum kopi dapat memberi manfaat dalam meningkatkan fokus dan produktivitas. Namun seperti halnya makanan dan minuman lain, tentu ada batasan yang harus diperhatikan ketika mengonsumsi kopi.
Dalam jangka pendek, konsumsi terlalu banyak kopi dapat memicu terjadinya sakit kepala ataupun mual. Konsumsi terlalu banyak kopi yang berlangsung secara konsisten juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaksular. Oleh karena itu, mengonsumsi kopi juga perlu diperhatikan batasannya.
Berdasarkan studi yang menganalisis data dari 347.077 partisipan, risiko penyakit kardiovaskular tampak mulai meningkat bila seseorang terbiasa mengonsumsi enam cangkir kopi atau lebih per hari. Dalam studi yang dimuat pada The American Journal of Clinical Nutrition ini, satu cangkir kopi setara dengan 75 miligram kafein.
"Sebagian besar orang akan setuju dengan pernyataan bahwa bila Anda minum terlalu banyak kopi, Anda dapat merasa gelisah, mudah tersinggung atau bahkan (mual)," ungkap salah satu peneliti Prof Elina Hypponen seperti dilansir Medical News Today.
minum kopi (ilustrasi)
Di sisi lain, Hypponen juga menyoroti bahwa konsumsi kafein berlebih dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi akan membuat risiko penyakit kardiovaskular meningkat.
Orang-orang yang suka meminum kopi pada dasarnya tetap bisa menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah selama meminum kopi dalam jumlah yang tidak berlebih. Agar jantung dan tekanan darah tetap sehat, sebisa mungkin pastikan bahwa konsumsi kopi dalam satu hari tidak melebihi enam cangkir.
"Berdasarkan data kami, enam cangkir merupakan titik kritis di mana kafein mulai memberi pengaruh negatif terhadap risiko kardiovaskular," kata Hypponen.