Jumat 17 May 2019 22:24 WIB

Cegah Hipertensi, Dokter Sarankan Ngopi Jangan Berlebihan

Menurut dokter, ngopi satu sampai dua gelas sehari sudah cukup ideal.

Menyeduh kopi (ilustrasi)
Foto: Republika TV
Menyeduh kopi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam menyarankan untuk menghindari asupan kafein berlebih untuk mencegah peningkatan tekanan darah tinggi. Ketua Indonesia Society of Hypertension (InaSH) dr Tunggul D Situmorang SpPD-KGH FINASIM mengatakan, meminum kopi disarankan cukup satu sampai dua gelas per hari.

"Idealnya satu sampai dua gelas per hari, tentu dengan kadar yang tidak berlebihan," kata Tunggul.

Baca Juga

Menurut Tunggul, belakangan ini banyak kopi yang memiliki kandungan kafein lebih tinggi. Ia menyatakan, sebenarnya kopi memiliki manfaat tersendiri jika diminum tanpa ditambahkan apapun dengan takaran dua atau bahkan tiga gelas per hari karena memiliki kandungan triglikosidanya.

Namun, Tunggul mengingatkan bahwa kopi memang terbukti dapat meningkatkan tekanan darah. "Jelas terlihat bahwa setengah jam sebelum kita mengukur tekanan darah disuruh minum kopi itu tekanan darahnya naik," kata Tunggul.

Dia mempersilakan bagi orang yang menyukai kopi untuk meminum kopi setiap hari, namun tetap dengan batasan tertentu. Asupan kafein yang dapat meningkatnya tekanan darah bisa berujung pada penyakit hipertensi.

Tunggul mengungkapkan, hipertensi utamanya dipicu oleh konsumsi makanan berkadar garam tinggi. Ia mengingatkan bagi masyarakat yang terbiasa memakan makanan dengan kandungan garam tinggi, termasuk makanan cepat saji yang tersebar di seluruh dunia, agar membatasi guna mencegah hipertensi.

Dia menyarankan untuk mengendalikan tekanan darah dengan mengonsumsi makanan yang sehat, olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, serta ruin mengukur lingkar pinggang, membatasi alkohol, berhenti merokok, membatasi kafein, mengelola stres, dan mengecek kesehatan secara berkala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement