Jumat 17 May 2019 04:32 WIB

Susu Sapi Dinilai Baik Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa

Tidak semua orang bisa meminum susu saat perut kosong.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nur Aini
Susu sapi
Foto: Pixabay
Susu sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter nutrisi Rizal Alaydrus mengungkap susu sapi menjadi pilihan yang baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa karena kaya nutrisi. Selain itu, susu sapi bisa memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro.

"Susu sapi bisa jadi pilihan untuk berbuka puasa dan karena susu adalah makanan dalam bentuk cair yang memiliki nutrisi di dalamnya dan bisa memenuhi (kebutuhan) zat gizi makro dan mikro. Jadi susu berperan penting untuk kecukupan gizi tersebut dan saat kondisi perut kosong justru penyerapan zat gizi oleh tubuh lebih maksimal," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (16/5) petang.

Baca Juga

Kendati demikian, ia mengakui tidak semua orang bisa meminum susu saat perut dalam kondisi kosong selama 13-14 jam. Ia menyebut bisa jadi seseorang yang merasa tidak nyaman atau mual saat meminum susu mengalami intoleransi terhadap laktosa atau alergi dengan susu sapi. Meski terdengar mirip, ia menyebut dua kondisi tersebut sebenarnya berbeda. 

"Jika seseorang mengalami intoleransi terhadap laktosa, tubuh tidak bisa menyerap dan mencerna laktosa yang ada di susu sehingga timbul imunitas pada dirinya sendiri. Kemudian perutnya merasa tidak nyaman karena sensitif terhadap protein A1," ujarnya.

Sedangkan seseorang yang mengalami alergi susu sapi, dia menambahkan, sebenarnya masih sempat mencerna zat gizi termasuk enzim laktase namun karena asam dari susu tersebut kemudian menimbulkan efek samping seperti mual, nyeri perut, kembung, sampai diare. 

Karena itu, ia menyarankan masyarakat yang mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu sapi mencoba susu yang mengandung protein A2.

"Kenapa? karena susu yang mengandung protein A2 bisa langsung dicerna tubuh dan kandungannya seperti yang ada di susu dari manusia (ASI). Jadi tubuh tidak mengalami peningkatan imunitas," ujarnya.

Sementara itu, Brand Manager Kin Tiffany Pratiwi Suwandi meminta masyarakat terlebih yang mengalami dua kondisi tersebut harus lebih selektif lagi memilih susu yang dikonsumsi.

"Karena susu sapi yang ada di pasaran mengandung protein campuran A1 dan A2. Padahal menurut sejumlah penelitian protein A1 yang menyebabkan rasa tidak nyaman di perut karena saat protein A1 masuk ke dalam tubuh berubah menjadi senyawa yang menyebabkan tidak nyaman," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement