REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Semangka adalah salah satu buah yang mudah didapat dan kaya nutrisi. Selain didominasi oleh air, buah ini juga mengandung vitamin A, B6, dan vitamin C. Tak hanya itu, semangka juga mengandung likopen, asam amino, dan antioksidan.
Kendati sarat akan nutrisi, makan semangka juga ada batasnya. Jika dimakan dalam jumlah yang wajar, semangka seharusnya tidak menghasilkan efek samping yang serius. Namun, jika makan banyak semangka setiap hari, maka orang tersebut mungkin mengalami masalah karena terlalu banyak likopen atau kalium.
Menurut American Cancer Society, konsumsi lebih dari 30 miligram likopen setiap hari berpotensi menyebabkan mual, diare, gangguan pencernaan dan kembung. Selain itu, orang dengan hiperkalemia serius atau terlalu banyak kalium dalam darahnya, mungkin tidak boleh mengonsumsi lebih dari satu cangkir semangka per hari yang mengandung kurang dari 140 miligram kalium.
National Institutes of Health menyebut hiperkalemia dapat mengakibatkan detak jantung tidak teratur, masalah kardiovaskula, serta berkurangnya kontrol otot. Sejatinya jika dikonsumsi dalam batas aman kandungan likopen pada semangka dapat mencegah kerusakan sel, mencegah sakit jantung, dan beragam kanker.
Dilansir Live Science, semangka juga memiliki manfaat sebagai anti inflamasi. Likopen merupakan penghambat berbagai proses inflamasi. Kandungan tersebut juga berfungsi sebagai antioksidan untuk menetralisir radikal bebas.
Mengurangi inflamasi atau peradangan tidak hanya baik untuk orang yang menderita radang sendi. Ketika sedang sakit, seseorang akan mengalami kerusakan sel yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk di antaranya stres, merokok, dan polusi yang kemudian membuat tubuh meradang.
Semangka yang kaya akan vitamin A juga memiliki manfaat untuk kulit. Sepotong semangka mengandung hampir seperempat dari asupan harian yang direkomendasikan. Vitamin A berperan menjaga kulit dan rambut tetap lembap. Vitamin A pada semangka juga mendorong pertumbuhan kolagen dan sel elastin yang sehat.