Kamis 16 May 2019 22:02 WIB

Penyelenggara Jasa Internet Siap Hadapi Trafik Saat Lebaran

Kebiasaan bermaaf-maafan lewat internet saat Lebaran membuat trafik internet penuh

Rep: Farah Noersativa/ Red: Christiyaningsih
Aplikasi berbagi pesan WhatsApp. Ilustrasi
Foto: Huffingtonpost
Aplikasi berbagi pesan WhatsApp. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan berbagi ucapan Hari Raya dan bermaaf-maafan melalui perpesanan instan dan media sosial telah ada sejak dimulainya internet. Kebiasaan ini pun membuat trafik atau lalu lintas internet melambat atau populer disebut lemot

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza menjelaskan penyebab jaringan internet menjadi lemot sangat bergantung dengan provider dan perangkat pengguna. “Kalau memang trafiknya penuh pasti akan lemot,” jelas Jamal.

Baca Juga

Penyebab penuhnya lalu lintas internet adalah kapasitas provider yang kurang di mana pengguna internet banyak namun kapasitasnya kecil. Kemungkinan lain adalah permasalahan pada perangkat.

“Misalnya pada suatu daerah, penggunaan internetnya berkapasitas 500 megabyte misalnya. Tapi penggunanya lebih dari 500 megabyte, jadi pasti akan bottleneck dan melambat,” ungkapnya.

Namun demikian, dia memastikan para penyedia jasa layanan internet siap menghadapi trafik menjelang Lebaran. Terlebih, para penyedia jasa layanan internet telah belajar dari pengalaman dari yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya terutama saat mudik.

Mereka juga telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memperkuat jaringan menjelang lebaran. “Terutama untuk trafik di saat malam Lebaran. Ucapan selamat Lebaran membuat trafik cukup tinggi. Kita berharap itu bisa stabil,” kata Jamal.

Menurutnya sejauh ini meskipun trafik tinggi namun jaringan internet masih bisa stabil. Penguatan itu juga biasanya dilakukan dengan penambahan jumlah Base Transceiver Station (BTS) oleh masing-masing penyedia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement