REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh manusia membutuhkan banyak air agar terhindar dari dehidrasi dan bertahan hidup. Tingkat aktivitas seseorang dan lingkungan dapat memengaruhi seberapa lama orang bisa bertahan hidup karena dehidrasi.
Dehidrasi bisa terjadi dengan cepat. Dehidrasi dimulai dengan timbulnya rasa haus yang ekstrem, kelelahan, hingga akhirnya kegagalan organ dan berujung kematian. Lalu berapa lama rata-rata orang bisa hidup tanpa air?
Dilansir Medical News Today, kesehatan keseluruhan seseorang dapat menentukan berapa banyak air yang mereka butuhkan untuk minum. Tubuh membutuhkan banyak air untuk mengerjakan banyak fungsi penting seperti menyeimbangkan suhu internal dan menjaga sel-sel tetap hidup. Rata-rata seseorang dapat bertahan hidup tanpa air selama sekitar tiga hari.
Akan tetapi beberapa faktor seperti berapa banyak air yang dibutuhkan tubuh individu dan bagaimana air itu digunakan dapat memengaruhi hal ini. Beberapa faktor lain yang menentukan berapa banyak air yang dibutuhkan antara lain tingkat usia serta tinggi dan berat badan.
Makanan yang dikonsumsi seseorang juga dapat memengaruhi jumlah air. Orang yang mengonsumsi makanan kaya air seperti buah-buahan, jus, atau sayuran mungkin tidak perlu minum sebanyak orang yang makan biji-bijian, roti, dan makanan kering lainnya.
Kondisi lingkungan seseorang juga akan memengaruhi seberapa banyak air yang digunakan tubuh mereka. Orang-orang yang hidup di iklim yang sangat panas akan berkeringat. Kondisi ini menyebabkan mereka kehilangan lebih banyak air. Jika seseorang yang diare atau muntah tidak memiliki akses ke air, mereka akan kehilangan air jauh lebih cepat daripada seseorang tanpa masalah ini.
Manusia hanya dapat bertahan hidup dalam waktu singkat tanpa air. Tubuh membutuhkannya air untuk hampir setiap proses, termasuk mengatur suhu tubuh. Tanpa air, tubuh tidak dapat berfungsi dengan benar dan akan mulai berhenti bekerja. Efek dehidrasi pun akan datang dengan cepat, terutama dalam kondisi yang sangat panas ketika seseorang berkeringat.
Tubuh menggunakan air untuk menghasilkan keringat yang menguap dan menurunkan suhu tubuh seseorang. Tanpa air, tubuh tidak bisa menghasilkan keringat. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang berbahaya dan memberi tekanan pada cairan dalam tubuh termasuk darah.
Jika ini menyebabkan penurunan volume darah artinya lebih sedikit darah yang bersirkulasi dalam tubuh. Kondisi tersebut menyebabkan penurunan tekanan darah yang parah yang dapat menyebabkan ketidaksadaran atau kematian.
Pada saat yang sama, mulut mengering, dan sistem pencernaan melambat. Air membantu tubuh mengeluarkan racun dari sel dan mengeluarkannya melalui urin dan napas. Tanpa air, tubuh tidak dapat melakukan ini secara efisien dan menyebabkan racun menumpuk.
Penumpukan racun membahayakan ginjal. Jika terserang gagal ginjal, racun semakin menumpuk dan menyebabkan kegagalan organ yang luas bahkan bisa berujung kematian.