REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA — Penyakit cacar monyet menimbulkan momok di publik. Kasus pertama terungkap di Singapura.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui untuk mencegah virus human monkeypox tersebut. Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (14/5), pemberian vaksin ternyata belum tentu mampu mendukung sistem imun. Dokter spesialis infeksi dari Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura, Dr Leong Hoe Nam mengatakan, saat ini ada dua cacar yakni cacar monyet (monkeypox) dan cacar air (chickenpox).
“Vaksin chickenpox tentu tidak berdampak pada sistem imun. Tetapi vaksin cacar memberikan perlindungan parsial karena cacar dan monkeypox berasal dari keluarga yang sama,” kata Leong.
Di satu sisi, disebut juga bahwa saat ini belum ada pengobatan atau vaksin untuk cacar monyet. Perlu diperhatikan, virus flu dapat melekat pada permukaan keras selama 24 jam, 15 menit pada tisu dan 5 menit pada tangan.
Namun, hal itu terus mengalami perkembangan. Karenanya seseorang perlu mendapat vaksin secara rutin sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan virus yang ada.
Khusus untuk monkeypox, hingga saat ini masih belum dapat diketahui berapa lama virus itu mampu bertahan di tempat terbuka. Satu hal yang pasti, virus itu diselimuti oleh selaput dan akan pecah saat kekurangan air.
Leong menilai, artinya ada celah dan artinya virus itu mudah untuk dibunuh karena kelembaban merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya. Virus cacar monyet dapat menyebar melalui beberapa cara, baik melalui udara saat orang yang terinfeksi bersin, maupun lewat kontak anggota badan seperti berjabat tangan. Selain itu, persebaran juga dapat terjadi saat seseorang menyentuh meja atau kursi yang terdapat virus tersebut di permukaanya.
Cara paling tepat untuk mencegahnya adalah dengan selalu menjaga kebersihan tangan kita. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan antiseptik. Cara ini juga dapat dilakukan untuk membersihkan permukaan meja atau kursi yang mungkin terdapat virus tersebut.