Rabu 15 May 2019 17:22 WIB

Sudah Tradisi, Biaya Saat Ramadhan-Lebaran Ini Harus Diingat

Anda tetap bisa melakukan tradisi ini tanpa takut keuangan kedodoran.

Rep: cermati/ Red:
Sudah Tradisi, Biaya saat Ramadan-Lebaran ini Tak Boleh Dilupakan!
Sudah Tradisi, Biaya saat Ramadan-Lebaran ini Tak Boleh Dilupakan!

Bukan wajib, sih, hukumnya. Tapi ini sepertinya sudah jadi tradisi selama bulan Ramadan dan Lebaran. Apa sajakah itu?

Sebelum Cermati.com merinci biaya-biaya yang tak boleh dilupakan saat bulan puasa dan Lebaran ini, sebaiknya ketahui kondisi keuangan Anda saat ini.

Sebab biaya wajib pada momen ini bukan hanya untuk zakat, tiket mudik, dan pakaian baru saja, tapi juga ada hal lain yang harus dianggarkan.

Jika memang gaji pas-pasan, Anda bisa menyesuaikan pengeluaran yang biasanya selalu ada di momen Ramadan dan Lebaran ini. Sehingga Anda tetap bisa melakukan tradisi ini tanpa takut keuangan kedodoran.

Jangan sampai keasyikan atau karena kelupaan, lalu mengeluarkan uang tanpa terencana, yang akhirnya gaji dan THR ludes setelah Lebaran. Lebih baik, ketahui apa saja yang biasanya dibutuhkan pada kedua momen ini dan siapkan dananya dengan tepat dan bijak.

Inilah biaya yang harus disiapkan di bulan Ramadan dan Lebaran yang yang tak boleh terlupakan begitu saja, agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar di kedua momen ini.

 

1. Biaya Beli Makanan dan Minuman Khas Ramadan

Menu Buka Puasa

Kurma dan minuman manis untuk buka puasa

Dilansir dari laman NU.or.id, disebutkan berbuka puasa yang dianjurkan adalah dengan kurma dan air putih, karena dinilai mengandung zat yang bisa mengembalikan fungsi anggota tubuh yang berkurang karena berpuasa.

Bahkan berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, dan At-Tirmidzi, bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri mencontohkan berbuka puasa dengan kurma dan air putih.

عن أنس بن مالك قال* كان النبي صلى الله عليه وسلم يفطرعلى رطبات قبل ان يصلي فان لم يكن رطبات فتمرات فان 

لم يكن تمرات حسا حسوات من ماء رواه أحمد وأبو داود والترمذي

Artinya, ”Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW berbuka puasa dengan beberapa kurma matang dan basah sebelum melangsungkan salat. Kalau tidak ada kurma basah, Rasulullah SAW berbuka dengan kurma kering. Bila tak ada kurma kering, ia meminum beberapa teguk air,” (Hadits Riwayat/HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi).

Dijelaskan, untuk memahami hadits tersebut, maka para ulama memandang kesunahan berbuka puasa dengan kurma itu terletak pada sifat manis yang ada di kurma. Hal ini diungkapkan Muhammad Ali As-Syaukani dalam karyanya Nailul Authar.

وإذا كانت العلة كونه حلواً والحلو له ذلك التأثير فليحق به الحلويات كلها، أما ما كان أشد منه في الحلاوة فبفحوى 

الخطاب وما كان مساوياً له فبلحنه

Artinya, ” Kalau illah (sebab) disunahkan berbuka dengan kurma itu karena manisnya (dan sifat manis itu menjadi sebab primer buka puasa Rasulullah SAW dengan kurma), maka semua bentuk makanan dan minuman manis lainnya juga tergolong kategori berbuka puasa berdasarkan sunah Rasulullah SAW. Kalau ada misalnya makanan atau minuman yang lebih manis dari kurma, maka ulama menggunakan fahwal kithab (qiyas di mana yang disebut di nash Al-Quran/hadits lebih kuat dari yang disebut di nash)”.

Maka di bulan Ramadan, orang Indonesia berbuka puasa dengan es campur, puding, kolak, dan aneka kue manis lainnya. Tapi sekarang ini untuk mendapatkan kurma tidaklah sulit.

Ada banyak kurma yang dijual di toko secara online maupun offline. Tak heran bila di bulan puasa banyak orang menyerbu bahan-bahan makanan khas Ramadan di supermarket dan lainnya.

Jadi, selama bulan puasa ini, anggarkan bujet untuk kebutuhan sehari-hari buat buka puasa dan sahur dengan makanan sehat dan yang disunahkan oleh Rasulullah SAW. Tak perlu belanja yang berlebihan, belilah makanan dan minuman khas Ramadan itu secukupnya agar tak mubazir.

2. Biaya untuk Bukber

Buka Puasa Bersama

Buka puasa bersama atau bukber

Seolah sudah dari turun temurun bulan Ramadan jadi ajang silaturahmi kecil-kecilan dengan teman-teman kantor, teman kuliah, teman sekolah semasa SMA hingga SD, teman kongko, dan lainnya. Buka puasa bersama atau biasa dikenal dengan istilah ‘bukber’ bisa dilakukan di mana saja, mulai dari di rumah hingga restoran dan kafe.

Jadi, jangan lupa untuk menganggarkan bujet bukber ini dengan tepat. Biar tak terjadi pemborosan, bikin bukber yang sederhana saja atau bisa pilih restoran dan kafe yang murah meriah tapi menyajikan aneka makanan dan minuman yang lezat.

Baca Juga: Ini Asuransi yang Cocok untuk Mobil Pribadi saat Mudik Lebaran

3. Biaya Kirim Parcel

Parcel Lebaran

Parcel Lebaran via tokopedia.com

Mengirim parcel Lebaran tentunya sudah jadi tradisi yang juga tak ketinggalan dilakukan hingga sekarang. Parcel bisa berisi berbagai macam produk makanan ringan atau minuman dan bahan-bahan makanan, hingga barang-barang pecah belah, serta lainnya sesuai selera.

Oleh karena itu, anggarkan bujet untuk mengirim parcel ke orang-orang terkasih maupun mereka yang Anda hormati. Biar lebih irit lagi, Anda bisa membeli produk-produk dan merangkai sendiri parcel tersebut.

4. Biaya Beli Bahan Makanan Khas Lebaran

Makanan Khas Lebaran

Ilustrasi makan makanan khas Lebaran

Seperti kita tahu, ada banyak makanan dan penganan khas Lebaran di Indonesia. Wajar saja, ada banyak daerah yang memiliki ciri khas masakan masing-masing.

Dari khas masakan Nusantara inilah akhirnya secara tradisi menjadi makanan khas Idul Fitri. Mulai dari ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, rendang, semur, dan lainnya.

Tak hanya itu, kita bisa menjumpai berbagai macam makanan ringan seperti kue nastar, kastengel, kue putri salju, kacang goreng, dan masih banyak lagi akan tersedia di meja. Oleh karena itu, siapkan bujet untuk menyediakan makanan dan penganan khas Lebaran ini secukupnya.

5. Biaya untuk Salam Tempel

Salam Tempel Lebaran atau THR

Ilustrasi anak kecil yang gembira menerima amplop salam tempel atau THR via kompasiana.com

Setelah bekerja dan punya penghasilan sendiri, rasanya tak afdal bila tak membagi-bagikan salam tempel pada sanak saudara seperti keluarga, keponakan, ataupun anak-anak kecil dari para kerabat dan tetangga.

Biasanya, untuk salam tempel ini menggunakan uang pecahan baru, mulai dari pecahan Rp2000, Rp5000, Rp20.000, Rp50.000 hingga Rp100.000. Untuk itu, jangan lupa menukarkan uang receh untuk Lebaran nanti, ya?

Siapkan uang untuk salam tempel Lebaran ini secukupnya dan sesuai kemampuan Anda. Tak harus dalam jumlah besar, asalkan didasari keikhlasan, semoga segalanya menjadi lebih berkah dengan berbagi.

Baca Juga: Rayakan Lebaran: Jangan Lupa Tukar Uang Baru, ini Caranya!

Siapkan Dananya, Nikmati Kebersamaan dan Indahnya Berbagi

Setelah mengetahui biaya apa saja yang biasanya perlu dikeluarkan saat Ramadan dan Lebaran, maka Anda perlu menyiapkan dengan baik agar keuangan tak berantakan dan kebutuhan pada momen ini terpenuhi. Catat semua pengeluaran yang dibutuhkan, dan nikmati kebersamaan serta indahnya berbagi di hari kemenangan setelah sebulan penuh melawan hawa nafsu dan menahan lapar. Selamat menjalankan ibadah Puasa dan berlebaran di Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijiriah.

Baca Juga: Tips agar Tak Kehabisan Uang Jelang Ramadan Berakhir

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement