REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang pendiri merek busana Muslimah Kamiidea, Istafiana Candarini, menyebut loose dress menjadi tren Ramadhan. Ia melihat tren itu tercipta menyusul popularitas gerakan hijrah.
“Sekarang ini kan modest movement lagi hype banget ya. Banyak orang-orang yang saat ini berhijrah, yang kemudian mempengaruhi gaya busananya,” kata desainer yang akrab disapa Irin kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu di Bintaro, Tangerang Selatan.
Fenomena tersebut, menurut Irin, cukup mengubah desain yang telah ada sebelumnya. Busana Muslimah yang masih membentuk badan dan terkesan seksi mulai berkurang peminatnya.
Oleh sebab itu, Ramadhan 2019 ini, Kamiidea meluncurkan produk pakaian bertema loose dress. Cirinya, dress ini agak berukuran lebih besar dan tak akan membentuk bentuk badan.
View this post on Instagram
Kamiidea telah meluncurkan produk memperingati Ramadhan dan Idul Fitri untuk konsumen di Malaysia melalui salah satu marketplace daring. Menurut Irin, ada sedikit perbedaan desain yang diterapkan dan dijual untuk tiap negara dan wilayah.
Irin mengatakan, Malaysia merupakan negara yang memiliki kebiasaan sangat khidmat dalam perayaan Ramadhan dan Idul Fitri. Desain-desain pakaian yang dijual untuk pasar Malaysia adalah semacam gaun yang berkelas dan juga terkesan lebih formal.
“Di sana, Lebaran menjadi kegiatan yang penting. Mereka dalam satu bulan saja berkunjung ke tetangga-tetangganya,” kata salah satu pendiri Kamiidea yang lain, Afina Candarini atau Afi.
Sementara itu, di Indonesia, Kamiidea menawarkan busana longgar. Desain loose dress yang berkesan agak berantakan mengeluarkan kesan casual bagi yang mengenakannya.