Kamis 09 May 2019 17:18 WIB

Taman Jurug akan Barter Satwa dengan Tiga Kebun Binatang

Taman Jurug akan mendapatkan koleksi satwa tambahan dari tiga kebun binatang.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Reiny Dwinanda
 Seekor lutung betina di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo baru saja melahirkan bayi lutung pada Kamis (21/3). Induk lutung bernama Lulu tersebut terlihat mendekap bayinya di kandang satwa di TSTJ, Solo, Senin (25/3).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Seekor lutung betina di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo baru saja melahirkan bayi lutung pada Kamis (21/3). Induk lutung bernama Lulu tersebut terlihat mendekap bayinya di kandang satwa di TSTJ, Solo, Senin (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) menargetkan tukar menukar satwa dengan tiga kebun binatang lain pada tahun ini. Tiga kebun binatang tersebut ialah Kebun Binatang Maharani Lamongan, Kebun Binatang Ragunan Jakarta, dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta.

"Program tersebut bisa selesai dalam satu tahun ini untuk menambah jumlah koleksi satwa sekaligus menjadi daya tarik bagi pengunjung," kata Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Bimo Wahyu Widodo, kepada wartawan, Kamis (9/5).

Bimo menjelaskan, manajemen TSTJ telah mengunjungi Kebun Binatang Ragunan untuk menindaklanjuti pertukaran satwa tersebut. Saat ini, masih dalam proses untuk pengadaan tujuh jenis spesies dengan jumlah satwanya sebanyak 15 ekor. Rencananya, Ragunan akan melepaskan koleksinya unutk TSTJ antara lain burung unta, pelikan, siamang, dan gajah jantan.

"Ragunan sudah memberi lampu hijau untuk dikirim ke Solo," ujarnya.

Selain itu, nantinya TSTJ akan memproses administrasi agar gajah jantan dari Ragunan tersebut bisa dikawinkan dengan gajah betina milik TSTJ bernama Dian dan Manohara. Sementara itu, satwa yang didatangkan dari Kebun Binatang Maharani Lamongan rencananya berupa dua ekor rusa sambar dan dua pasang kijang. TSTJ juga akan kedatangan linsang dan nilgae dari Gembira Loka.

"Untuk pertukaran satwa paling lambat dua pekan lagi datang dari Lamongan. Yang dari Gembira Loka kami usahakan sudah masuk TSTJ sebelum lebaran," ujar Bimo.

Di samping pertukaran satwa, TSTJ juga terus melakukan renovasi yang menggandeng beberapa investor, di antaranya PT Warna Buana Indonesia yang membangun panggung hiburan serta Universitas Tunas Pembangunan yang sedang membangun kolam. Dua proyek tersebut ditargetkan dapat beroperasi sebelum Idul Fitri 1440H/2019 sehingga bisa menambah daya tarik maupun jumlah pengunjung di TSTJ.

Selain itu, langkah-langkah tersebut diproyeksikan bisa memenuhi target peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang disetor ke Pemkot. Tahun lalu, TSTJ menyetor PAD ke Pemkot Solo senilai Rp 350 juta. Tahun ini, target PAD yang disetor meningkat menjadi Rp 400 juta.

"Untuk tahun depan kami akan merevisi lagi. Tapi yang lebih penting lagi adalah kami ingin dari semua program itu adalah langkah menuju lembaga konservasi yang bersertifikasi tipe C," ucapnya.

Menurutnya, selama ini TSTJ belum bersertifikasi. Karenanya, manajemen akan berusaha menjadikan TSTJ menjadi lembaga konservasi tipe C kemudian di tahun berikutnya bisa menjadi tipe B dan tipe A.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement