Kamis 09 May 2019 15:29 WIB

Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka

Pendakian Gunung Semeru kembali dibuka pada 12 Mei 2019 mendatang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Christiyaningsih
Siluet pendaki berjalan menuju puncak Gunung Semeru
Foto: Zabur Karuru/Antara
Siluet pendaki berjalan menuju puncak Gunung Semeru

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru (BB TNBTS) kembali membuka pendakian Gunung Semeru. Pendakian dijadwalkan mulai dibuka pada 12 Mei mendatang.

Kepala BB TNBTS John Kenedie menjelaskan TNBTS merupakan salah satu taman nasional terfavorit bagi para pendaki di Indonesia. Hal ini karena terdapat gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan Puncak Mahamerunya yakni Semeru. Selain akses yang relatif mudah, jalur yang dilewatinya pun memiliki beragam potensi keanekaragaman hayati yang menarik bagi pengunjung.

Baca Juga

Untuk kepentingan pengelolaan kawasan, Gunung Semeru sebelumnya sempat ditutup sejak 3 Januari 2019. Hal ini tertera pada surat Nomor : PG.03 /T.8/BIDTEK/BIDTEK.1 /KSA/12/2018. Surat yang dikeluarkan pada 26 Desember 2018 ini menjelaskan penutupan pendakian.

John mengatakan penutupan pendakian sebenarnya bagian dari manajemen pelayanan TNBTS. Upaya tersebut perlu dilakukan mengingat pendakian masuk dalam katagori wisata minat khusus. Karena itu, sarana prasarana yang mendukung keberlangsungan pendakian menjadi perhatian khusus.

"Misalnya jalur pendakian, cuaca yang mendukung, serta kondisi ekologi menjadi perhatian serius dari pengelola," jelas John melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Kamis (8/5).

Berdasarkan pengamatan selama dua bulan terakhir, frekuensi  hujan di seluruh TNBTS relatif menurun. Selain itu minat masyarakat tinggi untuk mendaki Gunung Semeru. Karena alasan ini, pengelola memutuskan untuk membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru.

John menerangkan pembukaan pendakian Gunung Semeru didahului dengan berbagai macam kesiapan pengelola. Tujuannya untuk memastikan jalur pendakian layak dan kondusif untuk kegiatan pendakian.

Adapun kegiatan-kegiatan persiapan sebelum pembukaan pendakian seperti pengecekan  jalur pendakian oleh petugas TNBTS. Kemudian perbaikan sarana prasarana jalur pendakian. Lalu rapat koordinasi dengan stakeholders terkait seperti Muspika Senduro, Polsek, dan Koramil Senduro dan tokoh masyarakat.

"Serta Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) berkaitan dengan rencana pembukaan pendakian Gunung Semeru," katanya. BB TNBTS juga akan melakukan pelatihan kesiapsiagaan bencana. Tak hanya petugas TNBTS, kegiatan ini juga diikuti mitra dan relawan kawasan lainnya.

Melalui pembukaan pendakian ini, John berharap minat masyarakat untuk melakukan pendakian dapat terwujud. Dia juga berharap agar pendaki memperhatikan hal-hal yang telah ditetapkan dalam aturan. Pendaki juga harus mempersiapkan fisik dan mental mengingat pendakian itu wisata minat khusus.

Pendaki diminta menggunakan jalur resmi dalam kegiatannya. "Dan yang lebih penting adalah ikut melestarikan ekologi kawasan TNBTS dengan tidak membuang sampah di dalam kawasan (membawa kembali sampah bawaan keluar kawasan TNBTS), tidak mengganggu flora dan fauna TNBTS," tegas John.

Saat ini sistem pendaftaran dalam jaringan (daring) TNBTS sudah mengalami perbaikan melalui virtual account. Menurut John, layanan ini memudahkan pengunjung dalam melakukan pendaftaraan pendakian Semeru. Dengan demikian, mereka tidak harus melalui mekanisme menunggu konfirmasi administrator pendakian BB TNBTS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement