REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Para peneliti di Pusat Studi Obat Tradisional Tropis Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) mengembangkan riset tanaman pasak bumi merah. Tanaman ini tumbuh terbatas di kawasan hutan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ketua Pusat Studi Obat Tradisional Tropis Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (PSOTT UMP) Rezqi Handayani menyebut tanaman pasak bumi merah tumbuh terbatas di sisi kawasan hutan beberapa daerah di Kalteng. "Termasuk di pinggiran Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas," katanya pada Rabu (8/5).
Pasak bumi selama ini dikenal sebagai jenis tanaman yang memberikan khasiat kebugaran tubuh manusia. Di banyak daerah Indonesia pasak bumi dijadikan sebagai obat kuat bagi pria dewasa. Akar pasak bumi yang rasanya pahit banyak dijual di toko-toko pusat kerajinan khas Kalteng yang banyak terdapat di Palangka Raya dan daerah lainnya di Kalteng.
Para pengrajin di Kalteng juga menjadikan akar pasak bumi yang besar dibuat semacam gelas yang di dalamnya dapat dituangkan air. Setelah beberapa menit air itu bisa diminum dan berkhasiat meningkatkan vitalitas tubuh.
Pasak bumi yang banyak dijual di Palangka Raya dan daerah lainnya di Kalteng merupakan jenis pasak bumi putih kekuning-kuningan. Sedangkan jenis tanaman baru yang banyak didapatkan di kawasan hutan pendididikan UMP di Rakumpit memiliki kemiripan dengan jenis tanaman pasak bumi dengan warna merah.
Rezqi Handayani yang juga dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UMP menyatakan segera meneliti karakteristik tanaman baru itu. Selanjutnya ia akan melibatkan peneliti lintas prodi untuk mengetahui kandungan dan khasiat pada akar pasak bumi merah.
PSOTT UMP juga sedang mengembangkan riset sejumlah tumbuhan hutan. Di antaranya kayu sempeng dan kayu saluang belum yang banyak digunakan penduduk asli Kalteng sebagai penambah stamina tubuh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
