Jumat 03 May 2019 09:30 WIB

Pariwisata Sumbar Tercekik Imbas Tiket Pesawat Mahal

Perkembangan pariwisata Sumbar masih sulit sejak kenaikan harga tiket pesawat terbang

Rep: Febrian Fachri/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah pelajar berlatih tari piring sesaat sebelum tampil pentas di kawasan air terjun Lembah Harau, Lima Puluh Koto, Sumatera Barat, Kamis (9/6). Obyek wisata yang menawarkan panorama alam berupa tebing tinggi, hutan, dan air terjun itu merupakan tempat
Foto: Antara
Sejumlah pelajar berlatih tari piring sesaat sebelum tampil pentas di kawasan air terjun Lembah Harau, Lima Puluh Koto, Sumatera Barat, Kamis (9/6). Obyek wisata yang menawarkan panorama alam berupa tebing tinggi, hutan, dan air terjun itu merupakan tempat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Kepada Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Oni Yulfian mengatakan perkembangan industri pariwisata di Sumbar masih sulit sejak kenaikan harga tiket pesawat terbang. Oni menyampaikan keluhan ini kepada anggota Komisi X DPR saat berkunjung ke Padang, Kamis (2/5).

Oni ingin ada solusi dari pemerintah pusat dan DPR agar sektor pariwisata Sumbar kembali bangkit. Oni menyebut tahun ini menjadi titik yang cukup rendah bagi Sumbar yang selama ini mengandalkan perekonomian dari sektor pariwisata.

Baca Juga

"Pariwisata Sumbar tahun ini masih terkendala mahalnya tiket pesawat. Satu tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar menurun drastis," kata Oni melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (3/5).

Oni memaklumi persoalan usaha maskapai penerbangan lokal yang tengah kesulitan karena tingginya harga bahan bakar avtur. Tapi menurut dia pemerintah pusat bisa mengakali dengan meningkatkan mutu dan layanan transportasi darat supaya wisatawan bisa nyaman melakukan perjalanan.

Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan aspirasi dari OPD Pemprov Sumbar ini akan mereka suarakan saat rapat dengan Kementerian terkait. Di antaranya dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, dan kementerian lain yang terkait.

"Kami mencatat semua aspirasi dari pemerintah daerah. Ini akan jadi bahan pertimbangkan untuk kami usulkan kepada Kementerian," ujar Hetifah.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga meminta kepada Komisi X supaya mencarikan solusi pengembangan industri kreatif di Sumbar. Selama ini industri kreatif di Sumbar kata sudah memiliki minat cukup banyak dari provinsi lain bahkan dari luar negeri. Namun sekarang distribusi industri kreatif ini juga terkendala kenaikan tiket pesawat dan tarif bagasi sehingga biaya distribusi menjadi meningkat.

Andalan Sumbar dalam menambah pemasukan daerah di antaranya industri kuliner, wisata alam, budaya, dan beberapa sektor lainnya. Sekarang pemasukan dari sektor tersebut melemah karena menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar dan melonjaknya ongkos bagasi pesawat terbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement