Kamis 02 May 2019 10:03 WIB

Ibu Rumah Tangga Seharusnya Layak Digaji Tinggi

Seorang ibu rumah tangga dari tahun ke tahun melakukan pekerjaan yang kian berat.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Ibu rumah tangga/ilustrasi
Foto: stapletonion.com
Ibu rumah tangga/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi di Amerika Serikat (AS) membuktikan seorang ibu rumah tangga atau stay at home mum layak digaji tinggi karena pekerjaan yang dilakukannya sepanjang hari bernilai mahal. Pernahkah Anda bertanya berapa standar gaji mereka?

Salary.com mencoba menganalisisnya dan ternyata ibu rumah tangga juga layak menerima kenaikan gaji setiap tahun. Tim memilih beberapa pekerjaan yang dilakukan seharian oleh ibu rumah tangga melalui aplikasi Salary Wizard.

Hasilnya, gaji ibu rumah tangga rata-rata adalah 162.581 dolar AS atau Rp 2,2 miliar per tahun atau Rp 188 juta per bulan. Ya, jumlah fantastis ini tidak mengejutkan mengingat seorang ibu rumah tangga dari tahun ke tahun melakukan pekerjaan dan peran yang kian berat dari tahun sebelumnya.

Dilansir dari Kidspot, Kamis (2/5), menemukan ibu rumah tangga mengambil banyak peran 'hibrid,' mulai dari pendidikan, asisten rumah tangga, direktur fasilitas, perancang interior, akuntan pajak, dan perawat. Mereka juga bisa menjadi psikolog, koki pribadi, dan tukang cuci pakaian.

Ibu rumah tangga melakukan lebih dari dua pekerjaan penuh dalam satu waktu. Studi terbaru menemukan lebih dari 200 ibu di AS bekerja rata-rata 98 jam sepekan di rumah, setara dengan 2,5 pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu. Ibu rumah tangga dengan anak-anak berusia 5-12 tahun mulai bekerja sejak pukul 06.23 pagi hingga 20.31 malam.

Sayangnya, tak ada yang menawarkan gaji hingga Rp 2,2 miliar per tahun untuk seorang ibu rumah tangga. Di dunia nyata jumlah tersebut tentu saja dianggap gila.

Namun, setidaknya Anda tidak lagi merendahkan peran mereka yang memilih menjadi ibu rumah tangga, sebab tinggal dan mengurus suami serta anak sesungguhnya pekerjaan paling menyenangkan bagi mereka. Ibu rumah tangga tak tergantikan dan harus dihargai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement