REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Eksekutif Yayasan Swadaya Mitra Bangsa (Yasmib) Rosniaty Azis mengatakan ibu rumah tangga rentan terkena HIV sehingga perlu sosialisasi yang intens dan terpadu. Hal itu dikemukakan Rosnawaty di Makassar pada Senin (29/4) menanggapi perkembangan penyebaran HIV dari tahun ke tahun yang menimpa ibu rumah tangga dan anak-anak.
Kondisi itu diakui terjadi secara nasional maupun Sulawesi Selatan (Sulsel) selaku wilayah pintu gerbang kawasan Timur Indonesia (KTI). Salah satu penyebabnya karena kurangnya sosialisasi pada para ibu rumah tangga yang rentan terkena HIV.
"Hal itu terjadi karena pengetahuan dan pelayanan terkait pencegahan HIV tidak pernah sampai ke ibu rumah tangga," ujarnya. Menurut Rosniaty, hal itu terjadi karena ibu rumah tangga selama ini dianggap tidak perlu mendapatkan sosialisasi.
Padahal harus disadari bahwa kelompok ibu rumah tangga merupakan benteng utama di lingkup organisasi terkecil masyarakat. "Ada anggapan bahwa mereka kelompok yang tidak perlu mendapatkan sosialisasi. Jika mereka tidak dapat menerima informasi itu, maka rentan kena HIV karena tertular dari suaminya atau dari layanan kesehatan," jelasnya.
Berdasarkan data Biro Napsa dan HIV-AIDS Sulsel diketahui kasus HIV-AIDS di Sulsel cenderung meningkat dalam kurun empat tahun terakhir. Pada 2018 tercatat 252 kasus HIV dan 41 AIDS. Selanjutnya pada 2017 tercatat ada sebanyak 1.560 kasus HIV dan 559 kasus AIDS.
Di 2016, tercatat 1.020 kasus HIV dan 578 kasus AIDS. Kondisi itu berbeda jauh pada 2015 yang baru ada 882 kasus HIV dan 305 kasus AIDS.