REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ratusan pengunjung, memadati Alun-alun Pasanggrahan Padjajaran Kabupaten Purwakarta. Para pengunjung ini, ingin melihat kerajinan bambu yang dipamerkan di lokasi tersebut. Sebab, pada akhir pekan ini Pemkab Purwakarta melalui Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan setempat, menggelar Festival Bambu Kreatif. Selanjutnya, festival bambu akan menjadi agenda tahunan.
Sekda Kabupaten Purwakarta, Iyus Permana, mengatakan, festival bambu kreatif 2019 ini, merupakan acara untuk meningkatkan potensi perajin bambu. Serta, meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman tersebut. Karena, selama ini bambu di Purwakarta, banyak yang dijual begitu saja dalam bentuk gelondongan. Harga jualnya juga relatif rendah, yakni kisaran Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu per gelondong.
"Padahal, jika sudah diberi sentuhan seni dan artistik, bambu punya nilai ekonomis yang tinggi," ujar Iyus, saat membuka acara tersebut, Ahad (28/4).
Purwakarta, merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak tanaman bambu. Bahkan, menjadi sentra bambu. Salah satunya, di Kecamatan Sukasari. Tetapi, bambu tersebut belum mendapatkan sentuhan seni pada umumnya.
Karena itu, dengan adanya festival ini diharapkan bisa mengubah cara pandang mengenai pemanfaatan bambu ini. Mengingat, bambu bisa dijadikan bahan apa saja yang punya manfaat luar biasa. Mulai dari bahan bangunan, perabot rumah tangga, sampai alat musik, sampai alat permainan untuk anak-anak. Jika sudah diberi sentuhan seni ini, maka bambu tersebut akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Kabid Pariwisata Disporaparbud Purwakarta, Heri Anwar, mengaku, festival ini akan menjadi agenda tahunan. Kedepan, pihaknya akan menginventarisasi jumlah perajin kerajinan bambu yang ada di Jabar. Hasil karya mereka bisa ditampilkan di festival yang sama pada 2020 mendatang.