Kamis 25 Apr 2019 02:00 WIB

Wanita Asal UEA Siuman Setelah Koma Selama 27 Tahun

Dirawat di Jerman, seorang wanita asal UEA siuman setelah koma selama 27 tahun.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Reiny Dwinanda
Munira Abdulla sadar dari koma setelah 27 tahun.
Foto: The National
Munira Abdulla sadar dari koma setelah 27 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Seorang wanita asal Uni Emirat Arab (UEA) Munira Abdulla ramai diperbincangkan publik setelah kabar mengenai kisahnya tersiar di media. Munira berhasil siuman setelah mengalami koma selama 27 tahun.

Kejadian tersebut berawal ketika Munira sedang menjemput anaknya, Omar Webar pulang sekolah. Saat itu, Munira yang berusia 32 tahun duduk di kursi belakang mobil. Namun di tengah perjalanan, kendaraan yang disopiri kakak iparnya menabrak bus sekolah.

 

Omar selamat dari kecelakaan tersebut berkat pelukan Munira. Ia hanya mengalami lecet di kepala. Sementara itu, Munira mengalami cedera otak yang serius dan harus dirawat di rumah sakit.  

 

"Aku tidak pernah menyerah padanya karena aku selalu merasa bahwa suatu hari dia akan bangun," kata Omar seperti dikutip dari The National, Rabu (24/4) malam. 

 

Munira sempat dilarikan ke rumah sakit di London, Inggris. Dokter mengatakan bahwa tingkat kesadaran Munira tipis sekali. Munira kemudian dipindahkan ke Al Ain untuk menjalani perawatan umum dan fisioterapi untuk mencegah pengecilan otot-ototnya.

 

Selama perawatan, Omar kerap berkunjung untuk menengok perkembangan terbaru ibunya. Ia setia menemani bundanya yang koma dan itu membuatnya tak mungkin punya pekerjaan tetap.

 

"Bagiku dia seperti emas, semakin lama waktu berlalu, semakin berharga dia," ucap Omar yang masih berusia empat tahun ketika kecelakaan terjadi.

 

Munira sempat berpindah-pindah rumah sakit akibat kendala asuransi. April 2017, kisah Munira terdengar hingga ke telinga putra mahkota Abu Dhabi Syeikh Mohammed  bin Zayed Al Nahyan. Pihak kerajaan lantas memberikan hibah biaya pengobatan komprehensif di Jerman untuk Munira.

 

Munira lantas menjalani operasi untuk mengatasi kelemahan otot tubuhnya. Dokter di Schoen Clinic di Bad Aibling, sekitar 50 km tenggara Munich, memprioritaskan fisioterapi dan penanganan epilepsi Munira.

Menurut ahli neurologi dr Ahmad Ryll, tujuan perawatan Munira ialah untuk memberikan kesempatan kesadaran Munira untuk berkembang dan tumbuh, seperti tanaman yang rentan yang perlu tanah subur untuk tumbuh." Perlahan, Munira berangsur bisa mengenali orang di sekitarnya.

 

Setelah melalui serangkaian perawatan, tepat pada Juni 2018 mukjizat terjadi. Suara mulai terdengar dari bibir Munira. Mengetahui itu Omar langsung memanggil dokter untuk memeriksanya.

 

Omar khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada ibunya. Sang bunda terus bersuara selagi anaknya berdebat dengan dokter.

 

"Mereka bilang semuanya normal," ujar Omar. 

 

Selang tiga hari kemudian, Omar mendengar namanya dipanggil oleh sang ibu. Omar tidak menyangka bahwa ibunya yang telah terbaring lama akhirnya bisa menyapanya kembali.

 

"Saya melonjak kegirangan. Ini sesuatu yang saya tunggu-tunggu," kata Omar yang kini berusia 32 tahun.

 

Sampai saat ini Munira terus menjalani perawatan di Abu Dhabi. Bulan lalu, menurut Omar, bundanya mulai bisa berkomunikasi untuk topik yang familiar. Munira juga sudah bisa mengingat dan melafalkan ayat-ayat Alquran.

 

Omar sengaja membagikan kisahnya tersebut kepada banyak orang untuk tidak ke

hilangan harapan terhadap orang-orang yang mereka cintai.

 

"Jangan anggap mereka telah mati ketika mereka dalam keadaan koma," ucap Omar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement