REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seiring kian membaiknya kondisi cuaca, aktivitas para pendaki di gunung Merbabu, wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang kembali meningkat. Kepadatan terjadi pada saat liburan panjang akhir pekan lalu.
Sejak cuaca di gunung yang berada di wilayah Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang serta Kabupaten Boyolali ini memburuk menyusul musim hujan beberapa waktu lalu, gunung dengan ketinggian 3.145 mdpl ini beberapa kali ditutup dari aktivitas pendakian. Cuaca di puncak Gunung Merbabu cenderung sulit diprediksi. Penutupan gunung Merbabu dari berbagai aktivitas pendakian dilakukan dengan pertimbangan untuk keselamatan para pendaki.
Namun, saat memasuki musim pancaroba aktivitas pendakian kembali menunjukkan peningkatan. “Khususnya pada akhir pekan dan liburan panjang beberapa hari lalu,” ujar Koordinator Relawan Pinoes Rescue, Kecamatan Getasan, Suryo Sigit, Selasa (23/4).
Kendati mulai meningkat, aktivitas pendakian melalui jalur pendakian di wilayah Kecamatan Getasan (base camp Cunthel dan base camp Thekelan) memang belum begitu signifikan. Berdasarkan data di base camp Thekelan, jumlah pendaki yang melakukan registrasi paling banyak terpantau pada Sabtu (20/4), mencapai 88 orang pendaki. Jika diakumulasi base camp Thekelan dan base camp Cuntel hanya ratusan orang pendaki.
Peningkatan aktivitas pendakian yang sangat signifikan memang terpantau di jalur pendakian Merbabu melalui Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. “Pada akhir pekan kemarin jumlahnya memang mencapai ribuan,” ujarnya.
Suryo mengaku, meningkatnya aktivitas pendakian gunung Merbabu dari basecamp Selo memang berlangsung pada Sabtu dan Ahad (21/4). Saat itu, ia bersama dengan beberapa relawan Pinoes membantu SAR Rajawali Kecamatan Selo mengevakuasi salah seorang pendaki.
Kebetulan ada salah seorang pendaki asal Kota Batu, yang mengalami cedera kaki akibat terkena akar pohon di bawah Kenteng Songo, jalur pendakian via Selo. “Kami membantu mengevakuasi pendaki yang terluka di Pos 2 jalur Selo,” ujarnya.
Saat itu, jumlah pendaki gunung Merbabu melalui jalur Selo memang cukup banyak, jumlahnya mencapai ribuan. Sehingga jalur pendakian pada saat itu memang cukup padat karena lalu lintas para pendaki yang meningkat cukup signifikan.
“Memang sangat padat sekali, saat kami melaksanakan proses evakuasi pendaki di sana (jalur pendakian Selo), kondisinya memang jalur pendakian penuh,” tambahnya.
Perihal meningkatnya aktivitas pendakian di gunung Merbabu melalui jalur pendakian Selo, Kabupaten Boyolali juga dibenarkan Korrdinator SAR Getasan, Agoes Surolawe, yang dikonfirmasi terpisah.
Menurutnya, berdasarkan komunikasi dengan berbagai base camp pendakian gunung Merbabu memang terjadi lonjakan jumlah pendaki pada libur panjang akhir pekan tersebut. “Dari komunikasi antar-base camp Merbabu, sepanjang Jumat (19/4) dan Sabtu paling bayak memang jumlah pendaki yang naik melalui jalur pendakian Selo, Kabupaten Boyolali,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video perihal padatnya aktivitas pendakian jalur Selo pada hari Sabtu (20/4) ini diunggah oleh pemilik akun Instagram @riaaanpostman. Sang pemilik akun memvisualkan kepadatan jalur dari Pos 1 menuju Pos 2 jalur Selo kabupaten Boyolali dalam unggahannya.
Dalam keterangan video ini tertulis, "kondisi gunung merbabu hari sabtu 20 april 2019 sekitar pukul 13.00. Ramai, penuh sesak, padat & merayap baik itu pendaki yang hendak naik maupun turun harus sabar antre. Adakah kalian di sana?" Unggahan ini pun sempat viral di media sosial setelah diunggah ulang oleh pengelola akun @mountnesia, hingga video tersebut dilihat tak kurang 89.448 kali.