Senin 22 Apr 2019 10:32 WIB

Perkara yang Membuat Renggang Mertua dan Menantu (1)

Hubungan mertua dengan menantu bisa rusak akibat campur tangan yang terlalu jauh.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Reiny Dwinanda
Mertua versus menantu/ilustrasi
Foto: myimprovingworld.com
Mertua versus menantu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu mertua kadang digambarkan sebagai sosok menyeramkan di mata menantu. Memang, ada saja ibu mertua yang berusaha mengambil alih kehidupan menantu perempuannya, membesar-besarkan hal-hal kecil, sehingga membuat keluarga bergulat dengan situasi rumit.

Ibu mertua mungkin kesulitan menetapkan batas sejauh mana ia bisa terlibat dalam kehidupan anak dan menantu. Tips di bawah ini akan membantu para mertua agar tidak membuat renggang hubungannya dengan menantu, dilansir Womanitely, Senin (22/4).

Baca Juga

1. Hati-hati menggunakan uang

Setiap orang mempunyai pertimbangan berbeda dalam membelanjakan uang. Prioritas satu orang berbeda dengan prioritas orang lain.

Kalau khawatir menantu akan menghamburkan uang dan akhirnya tidak menabung, cobalah berbicara langsung dengan anak Anda, namun tidak di depan menantu. Harap diingat, uang adalah subjek sensitif dalam sebuah keluarga.

2. Homeschooling buang-buang waktu

Seperti halnya politik, tiap ibu mempunyai cara pandang berbeda soal pendidikan dasar. Ada yang ingin anaknya bersekolah di rumah (homeschooling), ada yang ingin anaknya masuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan sebagainya.

Jika menantu memiliki ide berbeda dengan Anda dalam hal pendidikan anak, biarkan saja. Perbedaan pendapat tentang mengelola pendidikan anak hanya akan menggiring pembicaraan semakin alot.

3. Anakmu terlalu banyak menonton televisi

Kakek dan nenek berperan sebagai pendukung, bukan penentu kebijakan untuk cucu-cucunya. Orang tua bisa saja menerapkan disiplin berbeda terhadap putra-putrinya, misalnya, waktu dan durasi menonton televisi, menu makan, jam tidur siang, dan sebagainya. Percayakan itu kepada menantu. Tak perlu menjadikannya bahan diskusi berkepanjangan.

4. Kamu harus menambah momongan

Memang tidak ada yang salah mertua ikut memikirkan masa depan anak dan menantu terkait momongan. Namun, jangan secara langsung meminta mereka menambah momongan. Anda mungkin bermimpi memiliki cucu banyak. Cukup tanyakan dan dengarkan kebijakan anak dan menantu tentang anak, tanpa memberi saran dari sudut pandang Anda.

5. Siapa nama bayimu nanti?

Kakek dan nenek suka mengomentari nama cucu-cucunya. Jika tak suka, tak jarang mereka berkomentar tak enak tentang nama yang disiapkan.

Padahal, setiap generasi memiliki ide sendiri tentang nama yang menarik. Berkomentar tak setuju tentang nama anak bisa merenggangkan hubungan mertua dan menantu. Cara terbaik adalah menerima apa yang mereka putuskan sebagai orang tua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement