Rabu 17 Apr 2019 15:14 WIB

Abdee Siap Dukung dan Kritik Presiden Terpilih

Abdee Slank mengajak pendukung kandidat pemilihan presiden dewasa dalam berpolitik.

Gitaris Slank Abdee Negara menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019 di TPS 83, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (17/4) siang. Lokasi TPS Abdee berdekatan dengan dua personel Slank lain, Kaka dan Bimbim.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Gitaris Slank Abdee Negara menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019 di TPS 83, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (17/4) siang. Lokasi TPS Abdee berdekatan dengan dua personel Slank lain, Kaka dan Bimbim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gitaris Slank, Abdi Negara Nurdin yang akrab disapa Abdee, menyatakan siap menerima hasil Pilpres 2019, siapapun pemenangnya. Ia bertekad mengawal presiden terpilih dengan memberikan dukungan jika memang benar dan kritikan apabila salah selama masa kepemimpinannya.

"Kalau yang dia (presiden terpilih) lakukan itu benar, ya kita dukung dan kalau yang dia lakukan salah, ya kita protes," ujar Abdee ditemui usai menggunakan hak pilih di TPS 83, Jalan Duren Tiga Raya, Jakarta Selatan, Rabu.

Baca Juga

Selama ini, Abdee diketahui mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun, dia siap mendukung jika pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang terpilih.

"Selama apa yang dia lakukan, Pak Prabowo belum ada track record, kalau dia menang, berarti ini record dia pertama sebagai pemimpin di dalam pemerintahan. Kalau dia menang, ya kita lihat apakah yang dia lakukan itu benar," ujar Abdee.

"Begitu juga dengan Pak Jokowi di 2014 setelah berjalan setahun ada kebijakan beliau yang tidak cocok dengan kami, kami protes," ingkap dia.

Menurut Abdee, para pendukung perlu bersikap dewasa dalam berpolitik, dan mendahulukan kepentingan bangsa daripada golongan. Pria kelahiran Donggala, 28 Juni 1968 itu berpendapat kedewasaan seseorang dan sebuah bangsa terlihat dari bagaimana masyarakatnya menghargai orang lain.

"Untuk menjadi negara besar rasa saling menghargai itu harus didahulukan, karena kepentingannya bukan soal saya benar atau salah, siapa yang saya pilih atau siapa yang saya tidak pilih, tapi ini soal bangsa, soal negara kita," ujar Abdee.

"Bagaimana negara kita nanti bisa maju, bisa makmur dan itu tidak akan terjadi kalau semua orang merasa pendapatnya lebih tanpa mendahulukan kepentingan bangsa," kata dia.

Dalam memilih wakil rakyat, Abdee memiliki kriteria khusus, yaitu rekam jejak dan kepribadian. Dia juga menyempatkan diri melakukan riset sebelum memilih wakil rakyat di DPR maupun DPD.

"Kebetulan beberapa orang tahu track record-nya. Kriteria pertama, track record bagus, selama ini rekam jejak kelihatan ngapain saja. Terus, baru soal personality, misal saya enggak suka orang yang suka marah-marah," ujar Abdee.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement