Sabtu 13 Apr 2019 20:41 WIB

Ketika Selebritas Bicara Pesta Demokrasi

Setiap selebritas berharap pesta demokrasi berjalan damai.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor peraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia (FFI) 2012, Donny Damara, dan Teuku Rifnu Wikana pada 2017, ternyata sudah memantapkan pilihannya untuk Pemilihan Umum 2019 yang digelar pada 17 April.

Donny mempertimbangkan rekam jejak kedua pasangan calon sembari memantau ide-ide segar yang ditawarkan melalui debat calon presiden dan wakil presiden yang sudah berjalan.

Pemeran utama film "Guru Ngaji" pada 2018 itu mengatakan sudah menambatkan pilihannya pada salah satu calon yang sudah membuktikan hasil kerjanya.

"Pak Jokowi sudah membuktikan, yang dirasakan oleh saya paling enggak kebutuhan transportasi yang paling gampang. Saya malas nyetir karena ngantuk. Jadi transportasi umum yang paling saya itu," ujar aktor terbaik FFI 2012 berkat film "Lovely Man" itu di Jakarta.

Lain halnya dengan Teuku Rifnu yang sempat merasa galau saat menentukan pilihan, terlebih hal itu menyangkut masa depan Tanah Air hingga lima tahun mendatang.

"Kalau pilihan sudah pasti, sudah mantap. Galau pasti, karena kita ingin memilih yang terbaik, yang paling tepat dari hati kita. Karena pilihan itu ada prosesnya, apakah 01, 02 atau 03, 01 ditambah 02 jadi Persatuan Indonesia," kata dia dalam kesempatan berbeda.

Untuk sampai pada pilihan akhir, aktor terbaik FFI 2017 itu tidak hanya mempertimbangkan pribadi sang calon pemimpin, melainkan orang-orang di sekeliling mereka.

"Sejarahnya menjadi penting. Dari situ kita bisa lihat, untuk menjadi pemimpin negara ini apa yang dibutuhkan seperti apa. Kemudian, orang-orang di sekelilingnya. Apakah orang-orang ini layak saya sanjung, saya nilai sebagai orang yang berperilaku adil ke rakyat. Kalau itu tidak dimiliki dan menurut saya tidak baik, ngapain (dipilih)," papar dia.

Kendati begitu, Donny maupun Rifnu tak masalah jika nantinya pasangan calon bukan pilihan mereka yang memimpin Indonesia hingga lima tahun mendatang.

"Kita mau Indonesia yang terbaik, disegani negara-negara tetangga. Pasti Pak Jokowi ataupun Pak Prabowo kalau jadi (presiden) pun maunya Indonesia jadi superior, at least di Asia Tenggara lah," kata Donny.

Keduanya berharap Pilpres tahun ini berjalan damai, masyarakat tak mudah tersulut amarah oleh kedua belah pendukung pasangan calon dan tetap bersatu menjali persaudaraan demi mencapai Indonesia yang lebih baik.

Untuk para pemilih pemula, penyanyi Oppie Andaresta dalam kesempatan berbeda pernah mengatakan pentingnya banyak membaca referensi kedua pasangan calon, sembari membuka lebar hati nurani.

"Jangan tutup mata dan hati nurani. Mainkan jempol untuk lihat sosmed, tapi hati nurani harus dihidupkan," kata dia dalam sebuah diskusi bertajuk "Ngrumpi Kebangsaan Generasi Milienial" di Jakarta belum lama ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement