Jumat 05 Apr 2019 08:10 WIB

Satu Dari Lima Kematian Global Terkait Pola Makan Buruk

Konsumsi gula, garam, dan daging berlebih membunuh jutaan orang tiap tahun

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Christiyaningsih
Pola makan buruk salah satu tanda seseorang menderita diabetes
Foto: Telegraph
Pola makan buruk salah satu tanda seseorang menderita diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para ahli mengatakan satu dari lima kematian secara global terkait dengan pola makan yang buruk. Mereka juga memperingatkan konsumsi gula, garam, dan daging berlebihan dapat membunuh jutaan orang setiap tahunnya.

 

Baca Juga

Seperti yang dilansir dari Malay Mail, Kamis (4/4), PBB memperkirakan hampir satu miliar orang di seluruh dunia kekurangan gizi. Sementara hampir dua miliar orang kelebihan gizi.

Tetapi studi terbaru tentang diet global yang diterbitkan dalam The Lancet menunjukkan di hampir setiap satu dari 195 negara yang disurvei, orang-orang juga makan terlalu banyak jenis makanan sehat. Produk-produk sehat yang tingkatannya sangat rendah.

Sebagai contoh, penduduk dunia rata-rata mengonsumsi lebih dari 10 kali jumlah minuman dengan pemanis gula yang direkomendasikan. Penduduk dunia juga rata-rata mengonsumsi 86 persen lebih banyak natrium per orang daripada yang dianggap aman.

 

Studi tersebut, yang meneiliti tren konsumsi dan penyakit antara 1990-2017, juga mengingatkan terlalu banyak orang makan biji-bijian, buah, dan kacang-kacangan dalam jumlah kecil untuk mempertahankan gaya hidup sehat. Sebanyak 11 juta kematian yang disebabkan oleh pola makan yang buruk sejauh ini karena penyakit kardiovaskular.

Penyakit tersebut sering disebabkan atau diperburuk oleh obesitas. Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington, Christopher Murray, mengungkapkan studi ini menegaskan apa yang dipikirkan banyak orang selama beberapa tahun. Yakni, pola makan yang buruk bertanggung jawab atas lebih banya kematian daripada faktor risiko lain di dunia.

“Penelitian kami menunjukkan faktor risiko utama adalah asupan natrium yang tinggi atau asupan makanan sehat yang rendah,” kata Murray.

Laporan tersebut menyoroti variasi besar dalam kematian terkait diet di antara negara-negara di dunia. Negara berisiko tinggi Uzbekistan memiliki 10 kali lipat angka berbasis makanan daripada negara risiko terendah Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement