Kamis 04 Apr 2019 17:18 WIB

Menakar Nilai Investasi Kawasan dari Kehadiran MRT

Fasilitas transportasi massal akan menentukan nilai investasi kawasan.

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Agus Yulianto
MRT (ilustrasi)
Foto: Republika
MRT (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan infrastruktur transportasi massal di kota besar seperti Jakarta memberijan dampak perubahan yang sangat berarti. Selain mampu menciptakan konektivitas, efisiensi dan produktivitas, transportasi massal juga meningkatkan nilai investasi kawasan. 

Pengamat properti Ali Tranghanda menilai pembangunan infrastruktur transportasi menjadi stimulus pertumbuhan dan kemajuan sebuah kawasan.  Perubahan tersebut tidak lepas dari berkembangnya konsep Transit Oriented Development (TOD) secara terpadu, khususnya di wilayah Jakarta.

Pengembangan konsep ini menciptakan konektivitas secara terpadu melalui beragam moda transportasi modern. Konsep TOD memiliki banyak keunggulan, termasuk mampu memperbaiki mobilitas masyarakat urban dan sub-urban. Peningkatan nilai properti turut ditentukan ketersediaan fasilitas transportasi publik dan konsep pengembangannya. "Semakin dekat dan mudah menjangkau fasilitas tersebut, maka nilai investasi properti yang berada di kawasan tersebut akan menjadi lebih tinggi,” kata Ali. 

Sejak konsep TOD dan rencana pengembangan infrastuktur transportasi modern mulai diperkenalkan, beberapa kawasan mengalami peningkatan harga properti cukup signifikan.  Peningkatan nilai tertinggi didominasi kawasan Jakarta Selatan, seperti Lebak Bulus, Cilandak, dan Fatmawati. Peningkatan nilai kawasan ini. 

Menurutnya tidak luput dari munculnya persepsi positif masyarakat terhadap kemudahan akses transportasi dan ketersediaan fasilitas kehidupan. Setidaknya ada sembilan faktor keunggulan dari konsep TOD antara lain mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi, kemudahan mobilitas, menciptakan aksesbilitas dari wilayah urban dan sub-urban, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.  

Direktur Pengembangan Bisnis Intiland, Permadi Indra Yoga mengungkapkan hal itu disela group discussion Living Connected, Kamis (4/4) yang membahas sarana peran transportasi massal bagi pengembangan sebuah kawasan. Menurutnya, beroperasinya fasilitas Mass Rapit Transit (MRT) belum lama ini, telah merubah budaya masyarakat kota besar  membangun kesadaran publik untuk peningkatan kualitas hidup. 

Tersedianya fasilitas transportasi publik dinilai telah menjadi faktor kunci bagi sebagian besar masyarakat dalam memilih properti, seiring dengan munculnya kesadaran untuk mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. “Integrasi sarana transportasi yang modern dibutuhkan dalam menunjang proyek properti yang menawarkan kemudahan masyarakat dalam beraktifitas,” ujar Yoga.

Hampir seluruh proyek Intiland di Jakarta terhubung dan lokasinya berdekatan dengan jalur moda transportasi publik modern termasuk di jalur MRT Jakarta. “Rata-rata jarak tiap properti tersebut dari stasiun MRT terdekatnya kurang dari 500 meter, sehingga waktu tempuh berjalan kaki kurang dari 10 menit," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement