Rabu 03 Apr 2019 09:25 WIB

Beras Impor Harus Diuji Masak Dulu Sebelum Masuk Mesir

Sampel beras impor dievaluasi sesuai tidak dengan selera Mesir sebelum menang tender.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Beras
Foto: Pixabay
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Rakyat Mesir merupakan konsumen utama beras dan bangga akan kualitas panen lokal mereka. Tetapi setelah menanam lebih sedikit beras lokal pada tahun 2018 untuk menghemat air, Mesir mengetuk pasar internasional pada November dengan melakukan inpor beras.

Beras adalah bahan pokok yang mendapat program subsidi cukup besar di sana. Negara membeli bahan makanan yang ditawarkan kepada pemegang kartu subsidi yang berjumlah sekitar 60 juta orang.

Baca Juga

Dalam urusan makan nasi, Mesir juga tidak main-main. Beras impor yang masuk harus melalui serangkaian tes lebih dulu. Sekelompok ilmuwan makanan yang berbasis di Kairo akan memutuskan apakah beras impor akan sesuai dengan selera orang Mesir atau tidak. Para ilmuwan menelitinya dengan memasak dan mencicipi sampel beras yang ditawarkan pada tender negara sebelum diterima negara.

"Di sini, sebagai satu unit, kita semua adalah dokter (akademik) dan juga ibu di rumah kita. Kita semua adalah hakim terlatih yang telah menyelesaikan kursus pelatihan," kata Nahed Lotfy, direktur dapur percobaan, dikutip laman Reuters.

Peran para ilmuwan adalah untuk memastikan bahwa beras yang dibeli oleh negara sesuai dengan metode dan selera memasak yang sudah dikenal. Ilmuwan makanan akan mencicipi sampel beras untuk memastikan cocok atau tidaknya dengan standar Mesir.

Sampel dianonimkan sebagai salah satu penguji rasa. Peneliti mendapatkan sampel yang hampir tidak memiliki informasi sama sekali. Semuanya datang dengan kode.

Peneliti memeriksa butir beras untuk penyerapan air, warna dan bau. Setelah dimasak, nasi dievaluasi. "Kami mengevaluasi produk berdasarkan warna, rasa, aroma, rasa, serta respons umum," kata Lotfy.

Peneliti tidak bisa memakai parfum atau merokok. Apel yang diiris dan air digunakan sebagai salah satu tolok ukur citarasa.

Proses impor yang dimulai akhir tahun lalu oleh Mesir sejauh ini telah menghilangkan beras asal India dan menyetujui tawaran beras dari Cina dan Vietnam. Mesir telah menghabiskan 46,8 juta dolar AS untuk impor beras Cina dalam dua tender sejak November dan saat ini tengah berlangsung yang ketiga.

Penilaian Pedagang

Pedagang menganggap pengujian rasa yang dilakukan peneliti telah menaikkan nilai beras dan memaksa mereka untuk menjaga penawaran mereka secara terbuka tanpa batas waktu selama itu berlangsung. Mereka mengatakan proses pengujian ini unik untuk Mesir.

“Ini adalah sesuatu yang tidak terjadi secara global,” kata Mostafa al-Naggari, seorang eksportir dan importir beras utama Mesir.

Di negara lain, menurutnya, instruksi memasak beras impor hanya tertulis di paket. Di pasar swasta, importir telah mengontrak untuk membawa 150.000 ton beras India dari Oktober hingga akhir April, tanpa keluhan dari konsumen Mesir.

Naggari, yang membeli beras India untuk memasok pasar swasta Mesir mengatakan tidak begitu mengerti jelas mengapa sampel dari India gagal dalam pengujian. Tetapi ia menganggap itu adalah aturan tender dan pedagang akan menghormatinya, tapi dia senang menjual beras di pasar swasta.

Nomani Nomani, penasihat menteri, mengatakan tes memasak diperlukan untuk menghindari beras menumpuk di toko subsidi seperti yang terjadi tiga tahun lalu ketika orang Mesir menolak untuk membelinya. Tentu saja jika sampel beras India yang sesuai dengan rasa Mesir maka akan diterima. "Tetapi tes memasak diperlukan untuk memastikan beras yang diimpor sesuai dengan konsumen," kata dia.

Beras yang dimasak dalam pengujian oleh para ilmuwan makanan adalah untuk dipastikan sesuai dengan standar Mesir. Pengujian dilakukan di sebuah pusat penelitian yang berafiliasi dengan Kementerian Pertanian Mesir di Kairo, Mesir, 25 Maret 2019, dikutip dari Malay Mail, Rabu (3/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement